Advertisement

Inspiratif, Pria Ini Selesaikan Pendidikan hingga 5 Perguruan Tinggi

Nina Atmasari
Rabu, 04 Juli 2018 - 07:17 WIB
Nina Atmasari
Inspiratif, Pria Ini Selesaikan Pendidikan hingga 5 Perguruan Tinggi Anton Satria Prabuwono. - Ist/ Dok STTNAS

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Seorang alumnus Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) Yogyakarta berhasil menorehkan segudang prestasi yang membanggakan tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi kampus almamaternya.

Ia adalah Anton Satria Prabuwono. Pria yang lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 12 Desember 1973, merupakan anak kesepuluh dari sebelas bersaudara pasangan Siti Sawaliyah dan Pratiknyo.

Advertisement

Sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh walaupun hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar. Sementara ayahnya seorang veteran Perang Kemerdekaan yang juga lulusan Sekolah Dasar dan pensiun sebagai polisi.

Anton menamatkan sekolah di SD Negeri 8, SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 1 semuanya di Brebes, kota kecil yang jauh dari hingar-bingar dan kemacetan. Seperti anak kampung lain, masa kecil dipenuhi dengan main layang-layang, berlari-lari di pematang sawah dan main bola di bantaran sungai.

Kelas 1 SMP, ia memulai usaha dagang kecil-kecilan supaya bisa membeli komponen karena hobi utamanya elektronika. Orang tuanya menyediakan ruang kecil yang dijadikan lab elektronika sebagai tempat eksperimen dan menyimpan barang. Kemudian kelas 1 sampai kelas 3 SMA bekerja sebagai teknisi di Toko Elektronik untuk keperluan membeli buku dan menyalurkan hobinya.

Setelah menyelesaikan SMA, Anton merantau kuliah dan bekerja di kota besar. Tamat sarjana, ia bekerja di beberapa industri seperti Bumi Kaya Steel, Samsung Electronics, dan Coca-Cola Amatil selama 6 tahun dan berpindah ke beberapa kota yaitu Bekasi, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Semarang.

Pada usia 26 tahun, pria ini sudah memegang jabatan Manajer Teknik di Coca-Cola Amatil Indonesia. Kemudian pada usia 29 tahun mengajukan pensiun dini dan nekat melanjutkan studi ke luar negeri dengan hanya berbekal pesangon perusahaan.

Singkat cerita, walaupun dari latar belakang keluarga sederhana, Anton berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi sebanyak 5 kali yaitu Sarjana Sains (Unpad), Sarjana Teknik Elektro (STTNAS), Magister Manajemen (Uhamka), M.Sc. (UEL) dan Ph.D. (UKM).

Dalam rilis yang diterima Harianjogja.com disebutkan hampir semua kuliah atas biaya sendiri baik kuliah sambil bekerja ataupun bekerja sambil kuliah dan juga beasiswa dari kampus tempat belajar.

Setelah meraih Doktor Komputer Industri di Universiti Kebangsaan Malaysia, Anton sempat menempuh Doktor Teknik Elektronika di National Chiao Tung University Taiwan. Doktor kedua hanya berjalan satu semester karena keterbatasan finansial. Kemudian memutuskan untuk memulai karir akademik di Malaysia meskipun mendapat kesempatan postdoctoral di Taiwan.

Karir akademik dimulai pada awal tahun 2007 ketika bergabung dengan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) sebagai Senior Lecturer. Anton meraih penghargaan Penulis dan Peneliti Terbaik UTeM, dan bersama mahasiswa bimbingan meraih 2 Medali Perunggu di The 20th International Invention, Innovation, Industrial Design and Technology Exhibition (ITEX 2009) dan juga 2 Medali Perunggu di Malaysia Technology Expo (MTE 2009).

Kemudian mendirikan Computer Vision and Robotics Research Group bersama 4 mahasiswa Master dan 1 mahasiswa Ph.D. serta beberapa kolega akademik. Selama 2 tahun di UTeM berhasil menerbitkan lebih dari 30 paper ilmiah dalam jurnal maupun konferensi.

Meskipun sudah mengajar dan aktif dalam riset, Anton masih berpikir belajar kembali dan mengambil Doktor dalam bidang Robotik. Tahun 2008, ia diterima program Doctorado en Ingenieria di Universidad Carlos III de Madrid dengan skema profesores ayudantes (teaching assistant).

Persiapan berangkat ke Madrid sudah dilakukan, semua dokumen sudah diterjemahkan dalam bahasa Spanyol dan disahkan oleh Kedutaan Besar Spanyol. Ia bahkan sempat berkomunikasi dengan calon supervisor kemungkinan transfer ke postdoctoral.

Setelah mempertimbangkan semua aspek bersama keluarga, akhirnya diputuskan fokus berkarir di akademik dan menerima tawaran sebagai Senior Lecturer di Fakultas Teknologi & Sains Informasi, Universiti Kebangsaan Malaysia awal tahun 2009.

Dari sinilah Anton membangun karir akademik sampai dilantik menjadi Profesor di Fakultas Komputer & Teknologi Informasi, King Abdulaziz University tahun 2016.

Ircham, Ketua STTNAS mengatakan jika pengalaman dari akademisi yang telah melanglang buana ini diharapkan bisa memotivasi mahasiswa STTNAS untuk mengembangkan diri.

“Harapan saya anak-anak bisa nyusul seperti Pak Anton ini kiprahnya,” ujarnya.

Dijelaskan pula jika Anton ialah lulusan STTNAS prodi Teknik Elektro pada 1994 silam sebagai lulusan terbaik dan tercepat masa itu. Selain di Universitas King Abdulaziz ia juga kini menjadi profesor di salah satu kampus di Malaysia dan beberapa kampus dalam negeri lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

LPS Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Luwu

News
| Senin, 13 Mei 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Unik, Ada Lampu Bangjo Khusus Unta di Tengah Gurun Pasir

Wisata
| Sabtu, 11 Mei 2024, 18:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement