Advertisement
Mahasiswa UII Kembangkan Penelitian Obat Diabetes Perekat Kulit
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Tiga mahasiswa Prodi Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) mengembangkan penelitian awal untuk menghasilkan produk obat diabetes dengan bentuk perekat di kulit atau transdermal patch. Obat itu diambil dari androgafolid yang merupakan kandungan utama dari tanaman sambiloto.
Penelitian melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemenristekdikti ini mengangkat judul Pengujian Permeasi Androgafolid Menggunakan Asam Oleat dan Propilen Glikol sebagai Enhancer Melalui Membran Strat-M. Penelitian tersebut digawangi oleh Hani'atul Kharimah, Farmasi angkatan 2014, Prima Aulia Putra, mahasiswa Farmasi 2015 dan Sherina Nabila Putri Hakim angkatan 2017.
Advertisement
Hani'atul Kharimah menjelaskan penelitian timnya untuk mengetahui seberapa besar kandungan androgafolid pada tanaman Sambiloto yang bisa masuk ke dalam kulit. Meski masih butuh penelitian lanjutan lebih jauh, tetapi ke depan berencana mengembangkan ke arah produk obat jenis patch atau obat diabetes namun penggunaanya perekat di kulit.
"Diabetes kan minum obat harus rutin, kadang kepatuhan pasien susah harus minum, kalau ditempel kan diiharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Memang ini baru penelitian pendahuluan, jadi kami memang belum membuat sediaan patch, baru sampai daya permeasi saja," jelasnya, Jumat (6/7/2018).
Untuk dapat membuktikan kandungan obat diabetes dapat meresap melalui kulit dengan hanya ditempelkan, timnya menguji in vitro dengan menggunakan alat membran Strat-M yang pori-porinya mirip dengan pori-pori kulit manusia.
Serta menggunakan buffer pH 7,4 yang diasumsikan sama dengan cairan darah, sehingga pengujian dilakukan bukan ke makhluk hidup secara langsung. Hasil dari uji melalui Membran Strat-M ini kemudian dianalisis untuk menetapkan kadarnya menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi.
"Kalau isolat androgafolid bentuknya serbuk, itu kandungan dari sambiloto. Penelitian serupa pernah dilakukan tetapi ke usus dibuat nanopartikel, nah saya untuk diabetes dan antiinflamasi," katanya.
Sherina Nabila menyatakan sebenarnya butuh dioven dan ditambah komposisi lain untuk bisa menjadi patch. Namun komposisi yang dibutuhkan apa saja, tentu masih harus melakukan penelitian lanjutan.
Sedangkan fokus penelitiannya saat ini pada daya penetrasi androgafolid menggunakan senyawa enhancer dalam hal ini asam oleat dan propilen glikol.
"Kami menguji androgafolid pakai asam oleat dan propilen ini untuk membantu permeasi androgafolid masuk ke kulit, karena androgafolid ini susah menembus kulit," kata dia.
Prima Aulia menambahkan bahan-bahan tersebut kemudian dicampur sesuai dosis. Adapun stok yang dibuat sekitar 10 mililiter, namun yang dipakai uji hanya sekitar 1 mililiter. Pihaknya menggunakan alat pengaduk magnetik untuk mencamputkan bahan.
Hasil penelitian ketiga mahasiswa ini telah dipresentasikan juga dalam event internasional di Malaysia yaitu International Conference on Pharmacy Practice (ICOPP) 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
Advertisement
Advertisement