Advertisement
Prodi Agribisnis Universitas Janabadra Peroleh Nilai A
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta memperoleh akreditasi A setelah mengembangkan pertanian hidroponik perkotaan. Pertanian hidroponik yang dikembangkan jurusan ini dikerjakan langsung oleh mahasiswa yang jasanya telah banyak digunakan hotel dan pusat perbelanjaan di Jogja dalam menghasilkan sayuran serta tanaman hias.
Dekan Fakultas Pertanian UJB Yogyakarta Subeni menjelaskan untuk pertama kalinya Prodi Agribisnis UJB mendapatkan nilai A dalam akreditasi 2018. Pihaknya akan berupaya mempertahankan status tersebut dengan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Perolehan akreditasi A tersebut sekaligus membawa peluang bagi fakultasnya untuk membuka prodi baru yaitu Agroteknologi.
Ia mengakui salah satu faktor yang menyebabkan peroleh akreditasi tersebut karena telah mengembangkan konsep pertanian hidroponik.
"Konsep pertanian hidroponik ini tidak sekadar teori yang kami berikan tetapi praktik, mulai dari membuat, menanam sampai memasarkan," katanya, Rabu (11/7/2018).
Wakil Dekan II Fakultas Pertanian UJB Kadarso mengakui salah satu kekaguman tim penilai akreditasi yaitu penerapan pertanian hidroponik di UJB. Konsep ini diterapkan dengan menanam berbagai tanaman sayuran dan tanaman hias di area kampus dengan lahan sempit.
Kegiatan menanam hidroponik itu bahkan berkembang sebagai salah satu bentuk unit usaha baru di kampus dengan melayani masyarakat hingga instansi dan perusahaan.
"Karena pertanian hidroponik ini menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan, tanpa butuh lahan, bisa tempat sempit bahkan dua meter saja cukup dan sehat hasilnya," kata dia.
Pria yang juga pakar pertanian hidroponik ini menambahkan minat masyarakat Jogja dan sekitarnya terhadap pertanian hidroponik mulai meningkat. Dalam catatannya, ada 12 perusahaan seperti hotel maupun pusat perbelanjaan yang meminta kepada Agribisnis UJB untuk dibuatkan pertanian hidroponik skala besar untuk ditempatkan di hotel maupun mal.
"Semua yang mengerjakan mahasiswa, mulai dari membuat media tanam pakai pipa, lalu setting instalasi, menanam benih dan mahasiswa yang memberikan pendampingan sampai panen. Kalau ada kendala mereka konsultasi dengan dosen, misalnya aliran airnya hangat terus kan jadi tidak stabil pertumbuhannya," jelasnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Selamat! Ini Para Jurnalis dengan Karya Terbaik dalam Media Awards 2024 Magetan
- Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Bawa Indonesia Unggul 3-0 atas Inggris
- Hujan Deras Tak Surutkan Antusiasme Pengunjung Mangkunegaran MakaN-MakaN
- Yakin ke Olimpiade 2024, Erick Thohir: Indonesia Raksasa yang Bangun dari Tidur
Berita Pilihan
Advertisement
Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
- Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23 Piala Asia 2024 di Qatar
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 27 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement