Advertisement
Kata Sri Purnomo, Survei Harga Dulu sebelum Membeli Hewan Kurban
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan stok hewan kurban aman. Ketersediaan stok hewan kurban dipantau agar harga tidak terlampau tinggi. Agar lebih aman, Bupati Sleman Sri Purnomo juga mengimbau agar masyarakat dan panitia penyelenggara penyembelihan hewan kurban melakukan survei harga terlebih dahulu ketika hendak membeli hewan kurban.
Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suwandi Aziz, memperkirakan kebutuhan hewan kurban di Sleman meningkat dibanding tahun lalu. "Diperkirakan meningkat 10 persen dibandingkan kebutuhan tahun lalu. Tahun ini diperkirakan kebutuhan sekitar 19.000 ekor," ujar Suwandi saat ditemui Jumat (10/8/2018). Rincian dari semua kebutuhan hewan kurban tersebut yaitu 7.000 ekor sapi, 2.000 ekor kambing, dan 10.000 ekor domba.
Advertisement
Suwandi mengatakan ketersediaan sapi di Sleman pada 2018 berjumlah 49.275 ekor, sementara kambing berjumlah 28.480 ekor, dan domba 84.100 ekor. Menurutnya ketersediaan dari hewan ternak tersebut merupakan ketersediaan populasi keseluruhan. "Untuk yang pejantannya sekitar 30 persen ada yang masih muda, ada yang siap potong. Dari 30 persen tersebut kami ambil sekitar 15 persen yang siap dipakai sebagai hewan kurban," katanya.
Ia menambahkan dari semua kebutuhan hewan kurban tersebut, tidak semuanya bisa disediakan oleh kelompok ternak di Sleman. Pemenuhan kebutuhan hewan kurban juga disokong oleh pedagang hewan kurban dari daerah lain seperti Magelang, Klaten dan Gunungkidul.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengatakan stok kebutuhan hewan kurban dirasa cukup. Harga pun ia pastikan tidak terlampau meningkat. "Umumnya rata-rata membeli hewan kurban dengan kisaran harga Rp19 juta hingga Rp25 juta. Namun juga terdapat beberapa orang membeli secara perorangan hingga kisaran harga Rp60 juta," ujarnya saat melakukan pemantauan di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Jumat.
Sri Purnomo mengimbau agar masyarakat dan panitia penyelenggara penyembelihan hewan kurban melakukan survei harga terlebih dahulu ketika hendak membeli hewan kurban. Hal tersebut dilakukan karena ditakutkan di beberapa tempat, harga penjualan hewan kurban yang didapat bisa melambung tinggi dan lebih mahal dibanding di pasar hewan.
Kepala Biro Administrasi Perekomomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY yang juga perwakilan dari TPID DIY Sugeng Purwanto mengatakan ketersediaan hewan kurban harus dipastikan aman agar tidak ada peningkatan harga yang terlampau tinggi. "Secara umum ketersediaan hewan kurban di DIY dalam kondisi cukup. Kami perlu ke lokasi, dan kami berharap di Iduladha 2018 kebutuhan hewan kurban terpenuhi, karena ketika tidak terpenuhi maka harga bisa naik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA dan Sekitarnya, Cek Lokasinya di Sini
- Biar Nggak Kepanasan Naik Trans Jogja Saja, Cek Rutenya di Sini
- Top 7 News Harian Jogja Online, Minggu 5 Mei 2024, Pelanggan Sampah TPS3R Meningkat hingga Lowongan CPNS 2024
- Prakiraan Cuaca Minggu 5 Mei 2024, Jogja Masih Dilanda Terik Panas
- Start dari PLN Wates, Kosmik Jogja Touring Motor Listrik Ke Pangandaran
Advertisement
Advertisement