Advertisement
Begini Cara yang Tepat Menangani Daging Kurban yang Mengandung Cacing Hati
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pemkot menjamin ketersediaan dan keamanan hewan kurban selama perayaan Hari Raya Iduladha, Rabu (22/8/2018) besok. Dari 63 titik penjualan hewan kurban, terdapat 333 ekor sapi dan 3.196 ekor kambing atau domba yang diperjualbelikan.
Pemkot, kata Walikota Jogja Haryadi Suyuti juga mengantisipasi adanya peredaran ternak pemakan sampah. Kendati seluruh hewan kurban di titik penjualan sudah dinyatakan sehat, namun Pemkot tetap mewaspadai hewan yang didatangkan langsung dari daerah lain. "Seluruh hewan kurban yang dijualbelikan di Jogja sudah diperiksa, hasilnya semuanya sehat. Kalau ada yang merasa ragu terhadap kondisi hewan kurban, harus segera diperiksakan atau laporkan ke Dinas Pertanian dan Pangan," kata Haryadi, Senin (20/8/2018).
Advertisement
Pada Hari Raya Idulkurban, Pemkot menyembelih sedikitnya tiga ekor sapi. Ketiga hewan kurban tersebut diterima Pemkot masing-masing dari sumbangan Gubernur DIY, Bank BPD DIY dan Bank Jogja. Ketiga ekor sapi tersebut kemudian diserahkan kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Balaikota, Takmir Masjid Syuhada, dan panitia kurban Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja.
Haryadi meminta masyarakat agar tidak khawatir dengan kondisi hewan kurban. Saat ini Pemkot memiliki unit reaksi cepat yang membuka posko di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. "Kalau ada potensi gangguan kesehatan hewan, maka unit ini akan meluncur ke lokasi," katanya.
Haryadi berharap agar momentum Iduladha dijadikan sarana untuk menebar semangat berbagi kepada sesama. Dia juga mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur, mengingat apa yang tengah dialami oleh masyarakat di Lombok. "Proses penyembelihan hewan kurban harus dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, baik dari sisi kesehatan maupun peralatan yang dipergunakan," katanya.
Umumnya, kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja Sugeng Darmanto, potensi penyakit yang kerap ditemui pada hewan kurban adalah kasus cacing hati. "Ini kasus umum yang terjadi pada sapi yang berasal dari daerah dingin," katanya.
Meski begitu, Sugeng meminta agar masalah tersebut tidak dihiraukan karena tidak membahayakan bila ditangani dengan tepat. Kalau cacing hati hanya tercemar sekitar 15% cukup diafkir atau bagian cacing dipotong dan dimusnahkan dengan ditimbun. Sisanya aman untuk dikonsumsi namun jika yang tercemar mencapai 50%, dia menganjurkan lebih baik dimusnahkan.
"Kami sudah membagikan buku saku penanganan hewan kurban kepada para takmir masjid. Hati sapi yang terindikasi cacing hati sudah bisa terlihat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 2 Mei 2024
- Jadwal dan Tarif Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Cek di Sini
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024, BMKG: Cerah Berawan
- Rute Bus Trans Jogja ke Sejumlah Kampus dan Lokasi Wisata, Jangan Salah Pilih
- Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
Advertisement
Advertisement