Advertisement
Investor Masih Sebatas Meninjau Lokasi TPST Piyungan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Pengelolaan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan rencananya akan diserahkan ke pihak ketiga dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Meski demikian, keberadaan investor masih sebatas melihat lokasi dan belum ada yang serius untuk mengelola sampah yang ada.
Kepala Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (Pisamp) DIY, Agung Satrio mengakui usia TPST Piyungan tidak akan lama lagi karena sudah sangat over kapasitas. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memanfaatkan inovasi berbasis teknologi dalam pengelolaan.
Advertisement
Untuk saat ini, pemanfaatan teknologi sudah disiapkan dan sudah memasuki tahap kajian. Rencananya di dalam pengelolaan juga tidak dilakukan sendiri karena akan melibatkan pihak ketiga. “Konsepnya pengelolaan dengan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha atau dipihakketigakan,” katanya, Rabu (26/9/2018).
Menurut dia, meski masih di tahap perencanaan, tetapi sudah banyak investor yang datang ke lokasi. Total, Agung mengaku ada 10 investor yang meninjau ke lokasi. Hanya, semuanya belum memiliki niat serius untuk mengelola.
“Masih sebatas melihat-lihat dan banyak alasan yang diungkapkan saat ditanya terkait dengan pengelolaan, mulai dari kapasitas sampah yang masih kecil hingga masalah pemanfaatan teknologi yang akan digunakan,” kata dia.
Menurut Agung, belum ada investor yang serius menggarap bukan menjadi soal karena proses kajian masih terus dilakukan. Meski demikian, untuk menangani masalah sampah yang makin menumpuk, Balai Pisamp melakukan beberapa langkah seperti optimalisasi lahan hingga pengadaan alat baru untuk pengelolaan.
Dia mencontohkan untuk optimalisasi lahan dilakukan dengan membuat talut. Manfaat pembuatan talut, selain menambah cakupan area penampungan juga sebagai upaya menanggulangi longsor.
“Biar efektif lagi di pembahasan APBD Perubahan juga mengusulkan pengadaan alat berat baru untuk meratakan sampah ke tempat yang masih kosong,” katanya lagi.
Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan TPST Piyungan, Sarjani mengatakan operasional TPST sudah over kapasitas. Untuk pengolahan hanya memaksimalkan lahan yang masih tersedia.
“Kami optimalkan yang ada karena sebenarnya TPST harus ditutup sejak 2012 lalu. Meski demikian, kami tetap berusaha agar lokasi tetap bisa digunakan untuk menampung sampah dari Sleman, Bantul dan Kota Jogja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Sabtu 27 April 2024
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
Advertisement
Advertisement