Advertisement
Sampah Liar Masih Jadi PR Pemkot Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Sampah liar masih menjadi PR untuk Pemerintah Kota Jogja. Kesadaran Masyarakat terhadap lingkungan juga perlu ditingkatkan.
Kasi Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Jogja, Ahmad Haryoko mengatakan walaupun Pemerintah Kota Jogja mempunyai wewenang penuh terhadap sampah liar, tetapi masih memiliki PR terkait kesadaran masyarakat. Hal ini terlihat masih terdapat sampah liar yang bersarang di bantaran sungai Jogja.
Advertisement
Meskipun ada penurunan volume sampah liar, tetapi Pemkot Jogja menilai hal itu masih tidak cukup. Ia mengatakan, awal sekitar 5 tahun yang lalu, sampah liar sekitar 5% dari total jumlah sampah yang ada, kini sampah liar volumenya sudah menurun menjadi sekitar 3%.
"Kami menganggap bahwa edukasi kami belum 100% artinya, karena masih ada sampah liar," katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (28/9/2018).
Sampah liar ini biasanya terdapat di pekarangan, lahan yang ditinggalkan penghuninya dan bantaran sungai. Biasanya sampah rumah tangga yang menjadi langganan sampah liar. "Kami memetakan jenis sampahnya termasuk domestik semua. Kalau sampah industri pasti sudah kena Tipiring," kata dia.
Dia mengatakan selalu mengomunikasikan untuk membuat KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat. Mulai dari menginformasikan untuk membuat baliho, spanduk, stiker, dan leafet. Kemudian menggalakan edukasi kepada Masyarakat melalui pemerintah desa setempat.
Dalam penangannya, DLH membagi 8 sektor, dan sampah liar sendiri menjadi tanggung jawab pada masing-masing sektor tersebut. Untuk eksekusi sampah liar, biasanya DLH lebih bekerja sama dengan mahasiswa, komunitas lingkungan untuk kerjabakti membersihkan sampah liar tersebut. "Biasanya kami hampir setiap minggu kerja bakti di spot tertentu, sesuai lokasi yang kita pandang banyak sampah liar," katanya.
Dia mengatakan, kesadaran masyarakat menjadi kendala dalam penanganan sampah liar, mulai dari tingkat pendidikan dan ekonomi juga mempengaruhinya. Hampir 3% yang belum tertangani di bantaran sungai di sisi barat Jogja. "Di sisi sungai winongo ini sepertinya menjadi idola untuk membuang sampah di sungai."
Walaupun dia sebenarnya menyadari kesulitan warga yang ada di bantaran sungai. Namun, dia berharap masyarakat juga mau membuang sampah di TPS. "Memang jumlah TPS sedikit, tetapi kami mengupayakan pelayanan TPS bisa 24 jam." kata Haryoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Erick Thohir Marah, Ingatkan Garuda Muda Main sebagai Tim Kontra Guiena
- Blue Print BUMN hingga 2034 Disiapkan, Sektor Pupuk dan Pangan akan Disatukan
- Jadwal Samsat Keliling Boyolali 6-12 Mei: Senin di Karanggede dan Juwangi
- Jadwal Samsat Keliling Klaten 6-12 Mei: Senin di Tulung, Trucuk, dan Juwiring
Berita Pilihan
Advertisement
Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gelar Workshop, ANPS Bahas Pentingnya AI Dalam Dunia Pendidikan
- DPRD Kota Jogja Dorong Pemkot Rampungkan TPS 3R Sesuai Target
- Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CASN Tahun Ini
- Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran, Ormas Rejo Semut Ireng Gelar Grebeg Tumpeng
- Berikut Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji DIY, Kloter 47 Berangkat 24 Mei
Advertisement
Advertisement