Advertisement
Ini Dia Titik Paling Rawan Pohon Tumbang di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dari total sekitar 18.000 pohon yang ada di wilayah Jogja, beberapa pohon di empat titik jalan utama dinilai rawan tumbang.
Kepala Seksi Pertamanan dan Perindang Jalan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Pramu Haryanto mengatakan kondisi pohon-pohon yang rawan tumbang harus diwaspadai oleh masyarakat Jogja, terutama para pengguna jalan. Dia mengatakan setidaknya ada empat titik jalan yang banyak terdapat pohon dengan kondisi rawan tumbang, yakni Jalan Sudirman, Jalan Lowanu, Jalan Tegalturi dan kawasan Kotabaru.
Advertisement
“Selama ini sudah kami antisipasi dengan memangkas pohon-pohon yang tingginya lebih dari sembilan meter. Selain itu kami juga mengecek secara rutin pohon-pohon yang rawan tumbang,” kata Pramu, Senin (1/10/2018).
Dia menjelaskan pohon-pohon yang rawan tumbang tersebut kebanyakan disebabkan oleh faktor umur dan penyakit pohon. Sebenarnya, kata dia, pohon rawan tumbang yang dilatarbelakangi oleh faktor usia, bisa dilihat dari kulit pohonnya.
Sebelum memangkas pohon yang dinilai rawan tumbang akibat faktor umur dan penyakit, DLH Kota Jogja, kata dia, selalu berupaya menanam pohon pengganti. “Faktornya [pohon tumbang] itu biasanya karena umur dan penyakit pohon. Tapi bisa juga karena adanya bencana,” ucap dia.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja Bayu Wijayanto juga berharap masyarakat turut serta memantau kondisi pohon yang ada di sekitar, terutama pohon-pohon yang rimbun dengan diameter batang yang besar.
Sebagai tindakan pencegahan, dia mengimbau kepada masyarakat untuk aktif memangkas dahan-dahan pada pohon tersebut. “Atau kalau tidak bisa, silakan hubungi pemerintah terkait,” kata dia.
Namun, kata dia, pemerintah hanya akan memprioritaskan pemangkasan pohon yang memang berstatus bukan milik pribadi. Oleh karena itu, pohon-pohon yang berstatus milik pribadi, dia berharap pemiliknya juga memiliki tingkat kesadaran untuk memangkas jika memang dirasa sudah terlalu rimbun. “Jangan sampai nanti roboh dan merugikan orang lain,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
- Pemda DIY Didorong Implementasikan Pelayanan Publik Berbasis HAM
- Pemda DIY Kirim Nama Calon Pj Wali Kota Jogja dan Pj Bupati Kulonprogo ke Kemendagri
- BEDAH BUKU DPAD DIY: Bekali Orang Tua Cara Mendidik Anak pada Era Digital
Advertisement
Advertisement