Advertisement
Sultan Berharap Arsip Bisa Jadi Bahan Studi Kepemimpinan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X berkomitmen dalam pengarsipan di DIY menjadi lebih. HB X juga berharap arsip bisa menjadi bahan studi kepemimpinan antardaerah di Indonesia. Hal itu disampaikan seusai menerima penyerahan aplikasi sistem kearsipan dinamis di Kompleks Kepatihan, Rabu (10/10/2018).
Sultan menilai arsip sangat penting karena akan menjadi naskah otentik bagi pemerintahan sekaligus menjadi aspek hukum. Sehingga pihaknya mencoba membangun bangunan yang representatif untuk arsip nasional. Melalui sistem online atau digitalisasi arsip harapannya dapat memberikan kemudahan akses selain itu dapat menjadikan manajemen arsip menjadi lebih baik.
Advertisement
Meski pada 2017 DIY telah meraih juara pertama soal arsip nasional, namun Sultan tidak puas, karena tempat yang kurang representatif. Oleh karena itu di belakang gedung perpustakaan daerah dibangun enam lantai khusus untuk arsip. Sultan berharap arsip bisa menjadi bahan studi kepempinan setiap daerah.
"Harapan saya dengan arsip itu juga bisa untuk tempat studi di dalam melihat leadership seseorang. Entah itu pemimpinnya, di dinasnya karena semua dari karakter memberikan rekomendasi sebetulnya kita bisa belajar model kepemimpinan," ungkapnya di Kepatihan, Rabu (10/10/2018).
Namun Sultan meniai belum banyak yang tertarik untuk menjadikan arsip sebagai tempat studi kepemimpinan. Tetapi ia memiliki keyakinan, ada keilmuan yang menarik dibahas terkait studi kepemimpinan melaui antar etnis atau provinsi di Indonesia karena akan bermunculan suatu tradisi yang berbeda setiap daerah.
Tradisi itu terutama dalam memberikan rekomendasi berbentuk surat atau kebijakan. "Tetapi yang jelas itu bukti otentik yang perlu disimpan dengan baik," katanya.
Terkait digitalisasi arsip di DIY, lanjutnya, saat ini sedang membangun jaringan pada sistem tata kelola akses. "Jadi nggak usah pakai dikirim segala macem," ujarnya.
Kepala Pusat Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan aplikasi sistem kearsipan dinamis kepada Pemda DIY. Ia berharap Pemda DIY mengembangkan aplikasi tersebut terutama dari sisi sumber daya manusia, sarana prasarana dan jaringan lebih luas.
"Kami membuka peluang seluas-luasnya agar provinsi dapat menyesuaikan penggunaan sesuai kebutuhan," ucapnya.
Aplikasi itu sebagai upaya pemerintah dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Program itu dibangun agar pemerintah dapat melakukan pengarsipan lebih cepat melalui aplikasi sebagai solusi.
Namun penggunaan aplikasi dalam pengelolaan arsip itu bisa dilakukan jika pengelolaan secara konvensional sebelumnya sudah berjalan baik. Serta harus memiliki beberapa instrumen antara lain tata naskah dinas, klasifikasi arsip, jadwal arsip dan keamanan akses arsip.
"Jogja salah satu provinsi sudah memiliki instrumen itu sehingga kami berikan aplikasinya dan kami berikan pendampingan kepada operator yang nanti akan menggunakan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement