Advertisement
Pelaku UMKM Wajib Kuasai Teknologi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai wahana memperluas pemasaran untuk mengembangkan usahanya. Tanpa memahami teknologi, UMKM akan tertinggal.
Hal itu disampaikan oleh Pelatih Indonesia, Evi Rosalina (Coach Eviro) dalam Pelatihan Pemasaran dan Distribusi Perdagangan yang diikuti oleh 30 peserta di Aula Dinas Perdagangan Bantul, Kamis (25/10/2018).
Advertisement
Eva mengatakan Indonesia pada 2020 mendatang akan menjadi rajanya e-commers atau perdagangan berbasis digital. Semua proses pembelian, penjualan, dan pemasaran dilakukan secara online. Pun dengan pengguna Internet juga bakal terus meningkat, saat ini berdasarkan penelitian sudah ada sekitar 140 juta pengguna.
Sebanyak 60% lebih, kata dia, termasuk pengguna Internet aktif. Pengguna Internet di Indonesia 85% menggunakan gadget; 32% dengan laptop; 14% PC desktop; dan 13% dengan tablet. Lima hal yang paling sering diakses adalah media sosial, pesan instan, baca berita, mencari data, dan streaming video.
Kondisi tersebut menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya, terlebih marketing online saat ini masih di bawah 10%. "Tantangannya adalah pelaku UMKM belum menguasai teknologi informasi (TI). Jika belajar TI ribet maka mau tidak mau harus bekerja sama dengan anak-anak milenial yang pandai TI," kata Eva.
Pemilik usaha Batik Namburan dan Rosalina Cake & Cookies ini memberikan beberapa langkah pemasaran online, di antaranya menggunakan website dan blog, optimalisasi website agar sering dibaca orang, memanfaatkan berbagai media sosial,
Arif Rohima dari CV. Tera Home menambahkan kebanyakan pelaku UMKM masih menjalankan usahanya secara konvensional dengan terori kemungkinan tanpa teori bisnis. Sehingga kurang memperhatikan segmentasi usaha, target, hingga tekni-teknik dalam promosi. "Kalau mau berkembang usahanya jangan hanya sekedar jualan tapi harus mengetahui prinsip-prinsip darar bisnis," kata dia.
Menurut Arif terori dasar bisnis yang harus diketahui adalah mengetahui target pasar mulai dari kelas konsumen, pesaing, kelebihan produk dan kekurangannya. Jika pelaku usaha sudah mengetahui teori tersebut akan memudahkan untuk mengembangkan usaha.
Kasi Pengembangan Ekspor, Bidang Pengembangan Pasar, Dinas Perdagangan Bantul, Agus Budi mengatakan pelatihan pemasaran dan distribusi perdagangan merupakan kelanjutan dari pelatihan pengemasan yang sudah digelar selama dua hari sebelumnya. Tiga materi pelatihan tersebut saling terkait.
Ia berharap setelah mendapat pelatihan, para pelaku UMKM dapat mempraktikannya dan mengembangkan usahanya dengan ilmu yang sudah diperoleh. Tidak hanya pelatihan, Dinas Perdagangan juga akan memantau perkembangan masih-masing UMKM. "Harapannya pembinaan UMKM yang kami lakukan bisa mendorong UMKM meningkatkan usahanya sampai bisa ekspor," kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ribuan Benih Ikan Bandeng Ditebar di Laguna Trisik dan Glagah Kulonprogo
- Ratusan Siswi SMAN 4 Solo Ikuti Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara
- Kronologi & Fakta Pengeroyokan Mahasiswa Unpam saat Ibadah di Tangerang Selatan
- Inilah The Gade Tower, Gedung Baru Berkonsep Green Building Milik Pegadaian
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Pelanggaran Hukum Orang Asing, Ditjen Imigrasi Perkuat Fungsi Intelijen
- Dinsosnakertrans Kota Jogja Mendorong Perusahaan Bikin Koperasi Karyawan
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
- Ada Pembuangan Sampah Ilegal di Gunungkidul, Begini Respons Pemda DIY
- Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
Advertisement
Advertisement