Advertisement
Awal Musim Hujan, Pohon Tumbang, Sambaran petir & Longor Mulai Terjadi di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat di awal musim hujan ada berbagai laporan bencana mulai dari angin kencang yang membuat pohon tumbang, petir yang membuat jaringan listrik rusak, dan talut yang longsor mengakibatkan robohnya rumah warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengatakan jajarannya mengantisipasi beberapa kejadian selama awal musim hujan sekaligus mengimbau agar warga selalu waspada. "Sudah ada laporan kejadian seperti pohon tumbang di dua lokasi, talut longsor di satu lokasi dan petir," kata Makwan, Jumat (9/11/2018).
Advertisement
Hujan lebat mulai turun di wilayah Sleman Selasa (6/11/2018). Pada Selasa, angin kencang memicu pohon tumbang di Jalan Gito Gati, Dusun Karangmloko, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik. Pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di Dusun Sanggrahan, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati. Pohon yang bertumbangan mengganggu akses arus lalu lintas.
Hujan lebat yang terjadi Kamis (8/11/2018) memicu talut setinggi enam meter di bantaran Sungai Buntung, Dusun Karangjati, Desa Sinduadi, Mlati, ambrol, dan membuat tembok rumah milik warga di sekitarnya jebol. "Empat rumah yang dihuni empat kepala keluarga terdampak bencana itu. Sebanyak 20 jiwa dan satu bayi harus dipindahkan ke titik yang aman," kata Makwan. Pada Jumat, BPBD Sleman bersama prajurit TNI dan warga setempat memperbaiki dampak ambrolnya talut tersebut. BPBD juga memberikan lima paket logistik dan 100 lembar bagor untuk penanganan bencana yang terjadi.
Hujan lebat disertai petir yang turun Kamis siang juga merusak jaringan listrik, antena TV, antena radio telekomunikasi dan peralatan elektronik lain di Dusun Kopen, Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel. "Yang terpenting warga harus meningkatkan kewaspadaan. Warga seperti yang tinggal di bantaran sungai dan kawasan rawan longsor harus memperhatikan peringatan dini," kata Makwan.
Ketua RT 19/RW 42, Dusun Karangjati, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Jumadi, mengatakan lokasi longsor berada di bantaran Sungai Buntung. Saat kemarau, sungai tersebut kering. Saat hujan turun dan sungai mulai teraliri air, talut langsung longsor.
"Ambrolnya talut membuat rumah warga di dua dusun rusak. Sebagian rumah masuk Dusun Popongan, dan sebagian masuk Dusun Karangjati," kata Jumadi, Jumat. Menurutnya, talut yang baru dibangun itu ambrol lantaran tak kuat menahan derasnya aliran air di Sungai Buntung.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Agus Sudaryanto, mengatakan potensi hujan lebat terjadi di dasarian pertama November. Jajarannya memperkirakan hujan lebat terjadi Selasa sampai Jumat.
Menurut Agus, kondisi cuaca ekstrem tersebut terjadi karena konvergensi atau pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Jawa serta kondisi menghangatnya suhu permukaan laut di Samudra Hindia selatan Jawa. "Kondisi itu bisa memicu pertumbuhan awan konvektif yang mengakibatkan potensi hujan dengan intensitas lebat, petir dan angin kencang," kata Agus, Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Senjata Makan Tuan, Petani di Ngawi Meninggal Kesetrum Jebakan Tikus Listrik
- Laka Maut Terjadi Lagi di Perlintasan Tanpa Palang, Ini Kata Dishub Klaten
- PLN UID Jateng dan DIY Raih Penghargaan di Ajang Detik Jateng-Jogja Award
- Jateng Tak Lagi Punya Bandara Internasional, Pengusaha Hotel & Resto Kecewa
Berita Pilihan
Advertisement
10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Pelajar SMP Jalani Tes Identifikasi Bakat Cabor Atletik di Stadion Tridadi
- Cara Memesan Tiket KA Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal Keberangkatan Kereta Bandara YIA Jogja Hari Ini, Rabu 1 Mei 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 1 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal KRL Solo-Jogja Rabu 1 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan
Advertisement
Advertisement