Advertisement
Berikan Ruang Tampil untuk Penari Angguk
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tari Angguk terus diupayakan oleh Pemda DIY untuk bisa eksis. Salah satunya adalah dengan memberikan ruang tampil bagi tarian asli Kulonprogo itu.
Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Wardoyo mengatakan salah satu upaya pemerintah untuk melestarikan Tari Angguk adalah dengan memberikan ruang bagi para seniman untuk tampil. “Salah satunya seperti pada acara Gelar Seni Budaya di Dusun Cabeyan, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, kali ini,” ucap dia kepada Harian Jogja, Sabtu (17/11/2018).
Advertisement
Tari Angguk, kata Wardoyo, dihadirkan dalam acara Gelar Seni Budaya di Dusun Cabeyan adalah lantaran lokasi dusun tersebut dengan kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. Tak hanya mendatangkan wisatawan, melalui Gelar Seni Budaya, dia berharap juga bisa sekaligus mengenalkan Tari Angguk kepada kalangan mahasiswa.
"Kami pilih lokasi dekat ISI karena ingin memperkenalkan kesenian Tari Angguk kepada mahasiswa dan wisatawan," kata Wardoyo.
Khusus terkait dengan pariwisata, dia mengatakan cara mengemas sebuah kesenian bakal berdampak pada kunjungan wisatawan. "Kalau tidak dikemas dengan baik mana mungkin ada yang mau datang," ujar dia.
Sementara Ketua Panitia Gelar Seni Budaya Dusun Cabeyan Murdiana mengatakan acara kesenian yang digelar di dusunnya itu berbarengan dengan beberapa aneka hiburan untuk rakyat. Dia mengatakan Gelar Seni Budaya sudah diadakan sebanyak dua kali di Dusun Cabeyan. "Pentas seni Angguk merupakan usulan Dispar DIY untuk melestarikan budaya. Tahun lalu kami juga mengundang kesenian Jathilan untuk pentas," ujar dia.
Salah satu penari Angguk, Hesti Istinah mengatakan kesenian Angguk berkembang sekitar 1980 di Kulonprogo. Setiap kali tampil, Tari Angguk, kata dia selalu menampilkan unsur mistis.
Adapun ciri khas Tari Angguk diakui dia ada pada gerakan pundak, cakil, dan goyangan para penarinya.
"Gerakan pundak disebut dengan kirik, nah kalau cakil itu gerakan tangan. Saat tampil biasanya ada seorang penari yang kerasukan terus menari sendiri," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
- Senjata Makan Tuan, Petani di Ngawi Meninggal Kesetrum Jebakan Tikus Listrik
- Laka Maut Terjadi Lagi di Perlintasan Tanpa Palang, Ini Kata Dishub Klaten
- PLN UID Jateng dan DIY Raih Penghargaan di Ajang Detik Jateng-Jogja Award
Berita Pilihan
Advertisement
10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Pelajar SMP Jalani Tes Identifikasi Bakat Cabor Atletik di Stadion Tridadi
- Cara Memesan Tiket KA Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal Keberangkatan Kereta Bandara YIA Jogja Hari Ini, Rabu 1 Mei 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 1 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal KRL Solo-Jogja Rabu 1 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan
Advertisement
Advertisement