Advertisement
Guguran Lava Muncul, Merapi Masih Aman, Asal Tak Beraktivitas di Radius 3 Km
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan potensi guguran lava dari ujung kubah masih bisa terjadi namun luncurannya dalam radius aman.
Kepala PVMBG Kasbani menjelaskan saat ini pertumbuhan volume kubah lava mencapai 3.000 meter kubik per hari. Tercatat hingga 22 Nopember 2018 lalu volume total kubah lava mencapai 308.000 meter kubik dengan radius sekitar 90 meter, jumlah itu masih jauh karena kawah mampu menampung sekitar 10 juta meter kubik.
Advertisement
Kubah lava sendiri muncul karena erupsi efusif atau keluarnya magma dari dalam perut gunung dalam bentuk lelehan secara pelan.
Secara umum kondisi kubah lava masih sangat stabil kecuali pada ujung kubah lava yang bisa menimbulkan guguran lava seperti yang terjadi pada 23 November 2018 lalu. Pada hari itu tercatat ada empat kali guguran lava yang jarak luncuran mencapai 300 meter ke arah hulu Sungai Gendol. Pascaterjadi luncuran sejauh 300 meter itu terjadi beberapa kali dengan jarak relatif pendek.
Kasbani menegaskan, kondisi saat ini masih sangat aman dengan catatan masyarakat tidak beraktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak meter terutama di kawasan hulu Sungai Gendol.
"Karena bukaannya [kubah lava] saat ini ke arah tenggara [arah sungai Gendol] dan ke arah barat daya. Tetapi kami imbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan dari BPPTKG, jangan sampai masuk di wilayah yang tidak kami rekomendasikan," terangnya dalam konferensi pers di Kantor BPPTKG DIY Jalan Cendana, Umbulharjo, Kota Jogja, Senin (26/11/2018).
Ia mengatakan karena tidak berbahaya, sehingga siapapun masih bisa menyaksikan atau mengabadikan gambar ketika terjadi peristiwa penting di Merapi seperti erupsi asal di luar radius tiga kilometer. Tetapi ia mengakui potensi guguran lava masih bisa terus terjadi.
"Intinya jumlah kubah lava yang ada di atas volumenya masih belum signifikan, relatif kecil dibandingkan volume kawahnya. Tentunya potensi guguran lava masih bisa terjadi ke depan, karena ujung-ujungnya [kubah lava] tepiannya bisa langsung ke [hulu] sungai Gendol ini yang terjadi kemarin dan masih memungkinkan terjadi lagi kalau ada penambahan volume kubah lava," katanya.
Namun tidak semua guguran lava bisa dipantau aktivitasnya terutama ketika terjadi mendung atau hujan. Visualnya akan tampak jelas terutama terjadi pada malam hari. Ia mengatakan belum ada peningkatan status, Gunung Merapi saat ini masih pada level waspada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Selamat! Pemkab Madiun Raih Opini WTP Ke-11 Kali Berturut-turut dari BPK
- Sah! Ini Daftar 50 Caleg Terpilih DPRD Kota Semarang 2024-2029 Hasil Pleno KPU
- Yamaha-Udinus Semarang Gelar Lomba Animasi, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
- Musim Tanam Tembakau di Tembakau Dimulai, Acara Wiwit Digelar Sabtu Besok
Berita Pilihan
Advertisement
Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
- Ditutup, Timbunan Sampah di TPA Piyungan Mulai Ditata
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Jogja, Hanya Rp20.000
Advertisement
Advertisement