Advertisement
Sepuluh Wajah Baru Museum di Bantul Resmi Dihadirkan di Malioboro Mall
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pameran rebranding museum ala kekinian yang dihelat mahasiswa mata kuliah Visual Branding Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa (FSR) ISI Jogja, secara resmi dibuka di Malioboro Mall pada Jumat (30/11/2018) malam.
Pembukaan pameran bertajuk Historium yang digelar dari Jumat (30/11) hingga Minggu (2/12/2018) itu ditandai dengan coretan di atas kanvas oleh Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono. Satu coretan itu kemudian diselesaikan oleh mahasiswa DKV ISI Jogja Prawoto menjadi suatu gambar karakter yang mirip dengan wajah Anton Wahyu Prihartono. Hebatnya, Prawoto menyelesaikan lukisan singkat itu dalam waktu kurang dari tiga menit.
Advertisement
Setelah dibuka, pengunjung Malioboro Mall memadati area pameran. Setiap stan pameran menampilkan beragam kreasi yang tidak diterapkan di museum tersebut. Mulai dari menampilkan jenama logo setiap museum dengan gaya yang lebih bisa diterima generasi milenial.
Konsep Rebranding Museum Tanijawa dalam booth pameran. (Harian Jogja/Anton W Prihartono)
Sepuluh museum di Bantul yang digarap dalam proyek mata kuliah visual branding itu yakni Tembi Rumah Budaya, Tino Sidin, Sumber Karahayon, HM Soeharto, Wayang Kekayon, Museum Gumuk Pasir, Garuda, UPY, Tani Jawa, dan Wayang Beber Sekar Taji. Museum-museum itu muncul betul-betul dengan gaya kekinian nan ngepop. Selain logo dengan konsep baru, para mahasiswa juga membuat karya lain aplikasi desain mereka, mulai dari maskot, contoh merchandise, permainan buat anak-anak dan lain sebagainya.
Dosen DKV FSR ISI Jogja Sumbo Tinarbuko menjelaskan pameran itu merupakan hasil proyek mata kuliah Visual Branding yang dikerjakan mahasiswa. Sehingga selama proses perjalanan kuliah mahasiswa tidak mendapatkan teori saja namun juga riset dan praktik secara langsung dalam mem-branding museum.
"Kami mengangkat museum karena ini termasuk yang kurang diopeni [tidak diperhatikan], museum harus di-branding di era digital ini," ujarnya di sela-sela pembukaan pameran, Jumat (30/11) malam.
Merchandise Museum Tanijawa. (Harian Jogja/N Nurcahyo)
Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono dalam kesempatan itu mengatakan, pameran yang ditampilkan para mahasiswa DKV ISI Jogja bisa jadi jawaban atas persoalan museum bahwa museum harus ditampilkan dengan gaya yang berbeda.
"Kami sangat mengapresiasi upaya teman-teman dari DKV untuk melakukan pendekatan kreatif sehingga museum di-branding lebih menarik. Sepuluh karya yang dipamerkan ini punya potensi untuk dikembang di museum," ucapnya.
Museum Wayang Beber Sekartaji. (Harian Jogja/Anton W. Prihartono)
Booth Museum Soeharto. (Harian Jogja/N Nurcahyo)
Museum Laboratorium Sejarah UPY. (Harian Jogja/N Nurcahyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Polisi Gerak Cepat, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Tertangkap di Solo
- Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini Minggu 5 Mei, Waspadai Awan Tebal di Sore Hari
- Cerah Berawan dari Pagi sampai Siang, Cek Prakiraan Cuaca Boyolali Minggu 5 Mei
- Banyak Cerah Berawan dan Suhu Panas, Cek Prakiraan Cuaca Klaten Minggu 5 Mei
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
- Hore! PT KCI Buka Peluang KRL Jogja-Solo Bisa Sampai Madiun
- Libur Akhir Pekan Mau Keliling Jogja, Cek Jalur Bus Trans Jogja dan Titik Rutenya di Sini
- Hanum, Putri Amien Rais Mendaftar Balon Wali Kota Jogja Lewat PKB
- Info Stok dan Jadwal Donor Darah di DIY Hari Ini 4 Mei 2024
Advertisement
Advertisement