Advertisement
Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Bantul Dirikan 20 Posko
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendirikan posko siaga banjir dan tanah longsor di 20 titik yang rawan atau berpotensi bencana tersebut saat musim hujan.
"Hujan di Bantul selama ini masih belum begitu ekstrem, curah hujan belum lebat dan durasi belum panjang, namun demikian antisipasi tetap kita buat posko banjir longsor di 20 titik," kata pelaksana tugas (plt) Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Minggu (2/12/2018).
Advertisement
Menurutnya pendirian 20 posko itu dengan melibatkan potensi personel maupun sumber daya manusia (SDM) para relawan dalam forum pengurangan risiko bencana (FPRB) yang terbentuk di desa setempat.
"Teman-teman FPRB akan pantau terus situasi di wilayahnya, dan itu jadi sebuah potensi yang perlu kita apresiasi dengan swadaya, dengan pemahamannya sendiri mereka turut serta mengkondisikan supaya ancaman tidak terjadi di Bantul," jelasnya.
Menurutnya 20 posko itu saat ini sudah mulai berjalan, tiap-tiap posko siaga selama 24 jam sehingga akan ada personel yang berjaga terus secara bergiliran dengan dukungan peralatan dan logistik dari instansinya.
"Masyarakat membuat posko kita fasilitasi dari sisi logistik. Posko itu diantaranya di Piyungan tiga posko, yaitu di Desa Srimartani, Srimulyo dan Sitimulyo, kemudian di wilayah Pleret ada posko baik longsor maupun banjir," terangnya.
Pendirian posko itu, di wilayah Bantul yang selama ini sudah menjadi kajian dari BPBD untuk diprioritaskan dibuat posko. Pendirian posko pun bersifat insidentil atau hanya bertepatan dengan musim hujan yang rawan potensi bencana itu.
"Posko sifatnya insidentil manakala musim hujan, jadi tidak setiap hari ada pokso. Posko dilengkapi alat komunikasi, disamping itu petugas berkeliling melihat potensi yang ada, sehingga sedini mungkin potensi itu bisa kita antisipasi," lanjutnya.
Dia mengatakan di titik-titik rawan tanah longsor tersebut sebagian wilayah sudah diuji coba untuk pemasangan early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini ketika ada tanda-tanda atau gejala tanah longsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
- Tarif dan Jadwal Keberangkatan Bus Damri Jogja-Bandara YIA, Sabtu 4 Mei 2024
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
- Hore! PT KCI Buka Peluang KRL Jogja-Solo Bisa Sampai Madiun
- Libur Akhir Pekan Mau Keliling Jogja, Cek Jalur Bus Trans Jogja dan Titik Rutenya di Sini
Advertisement
Advertisement