Advertisement

Hari Cinta Puspa dan Satwa Sebagai Pengingat Kelestarian

Herlambang Jati Kusumo
Minggu, 09 Desember 2018 - 19:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Hari Cinta Puspa dan Satwa Sebagai Pengingat Kelestarian Peringatan hari cinta puspa dan satwa nasional tingkat DIY, di Alun-alun Wonosari, Gunungkidul, Minggu (9/12/2018). - Ist/Pemkab Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Lingkungkan Hidup (BLH) DIY bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menyelenggarakan peringatan hari cinta puspa dan satwa nasional tingkat DIY, di Alun-alun Wonosari, Minggu (9/12/2018).

“Kegiatan ini mengusung tema, mari selamatakn puspa [tumbuhan] dan satwa [hewan] Indonesia. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian para pemangku kepentingan dalam upaya perlindungan dan pelestarian puspa dan satwa Nasional dengan menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa serta satwa dalam kehidupan kita,” ujar Kepala BLH DIY, Tri Mulyono, Minggu (9/12/2018).

Advertisement

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemda DIY, Mujiharjo yang membacakan sambutan Gubernur DIY mengungkapkan peringatan hari cinta puspa dan satwa nasional 2018 ini menjadi momentum bagi semua untuk meningkatkan perlindungan puspa dan satwa.

Dikatakan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pada setiap tahunnya bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestatarian puspa dan satwa serta untuk menumbuhkan dan meningkatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan semuanya.

Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan peringatan hari cinta puspa dan satwa nasional yang dilaksanakan setiap tahun, merupakan momen untuk mengubah kesadaran dan kecintaan penduduk Indonesia dalam meningkatkan kepedulian, perlindungan, serta pelestarian puspa dan satwa nasional agar tidak mengalami kepunahan.

Menurutnya berbagai upaya bisa dilakukan, salah satunya dengan menjaga ekosistem tetap seimbang agar manusia dan alam bisa hidup berdampingan. Selain itu, juga ada upaya melarang penembakan atau perburuan burung dengan cara apa pun di seluruh kawasan Indonesia tanpa kecuali, di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

“Melalui tema tersebut kita kembali diingatkan tentang bagaimana pentingnya menjaga kelestarian puspa serta satwa supaya tetap lestari dan terjaga,” ujarnya.

Badingah mengajak kepada para orang tua dan para guru untuk menanamkan rasa cinta anak-anak dan murid-murid mereka terhadap fauna dan satwa. Selain itu, para tokoh agama juga dapat meyakinkan umat, bahwa memelihara dan melestarikan lingkungan hidup adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pengabdian manusia kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.

“Kesemuanya tentu disertai prinsip keteladanan dari diri kita,” ujar Badingah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement