Advertisement
Tradisi Memberi Angpau kepada Sesepuh
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Setiap Tahun Baru Imlek ada tradisi memberikan angpau berupa uang yang dimasukkan dalam amplop berwarna merah.
Ketua I Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) Jimmy Sutanto mengatakan angpau biasanya diberikan saat Tahun Baru ketika keluarga saling mengunjungi. Angpau terutama diberikan dari orang tua kepada anak-anak, orang yang lebih muda, atau belum menikah. "Sebaliknya kalau orang tuanya sudah sepuh, anak yang sudah usaha itu memberi angpau kepada orang tua," ujar dia, Rabu (6/2).
Advertisement
Jimmy mengungkapkan pemberian angpau kepada orang tua merupakan sebuah bentuk perhatian kepada orang tua. "Angpau itu diberikan kepada orang tua yang sudah tidak bekerja lagi. Sebagai tanda bakti. Jadi, tidak bisa sembarang orang menagih angpau. Salah kaprah itu," ujar dia.
Warna merah, Jimmy mengungkapkan pada zaman dahulu orang Tionghoa telah memulai tradisi merayakan tahun baru. Setiap kali masyarakat merayakan tahun baru datang sesosok raksasa yang suka membuat kekacauan. Orang-orang pun mencari tahu kelemahan raksasa akhirnya diketahui si raksasa takut dengan warna merah, petasan, dan genderang. Untuk mengusir raksasa itu, masyarakat kuno mengunakan warna merah, petasan, dan genderang dalam setiap tahun baru.
"Ini untuk mengusir raksasa itu. Semacam tolak bala. Makanya ketika meyampaikan rasa gembira itu pakai merah semua," ujar dia.
Tradisi pemberian angpau juga dilakukan para anggota Paguyuban Hakka Yogyakarta. Selain memberikan angpau kepada anak-anak dan anggota keluarga yang lebih muda yang belum menikah, angpau juga diberikan kepada sesepuh. Namun, sesepuh yang diberi angpau bukan hanya sesepuh yang merupakan anggota keluarga, tetapi juga sesepuh yang di dalam paguyuban.
Sekretaris Paguyuban Hakka Yogyakarta Dewi Mayangsari mengatakan angpau diberikan kepada para sesepuh yang usianya 70 tahun ke atas. "Sebagai muda mudi harus santun ke orang tua. Kami juga basuh kaki orang tua sebagai tanda terima kasih dan enggak melupakan jasa mereka. Ada angpau untuk anak-anak dan sekarang giliran yang muda memberi yang tua," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Nenek Kadiyem, Pencari Kayu yang jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Magetan
- Great Eastern Life Indonesia Buka Kelas Literasi bagi Remaja, Intip Keseruannya
- Muhadjir Effendy Akui Tidak Ditawari Jatah Menteri Prabowo-GibranÂ
- Jaga Surplus Padi, Pembangunan Talut Pertanian Prioritas TMMD Reguler Sukoharjo
Berita Pilihan
Advertisement
Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Traktir Pengacara, KY Tindaklanjuti Laporan
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Dinsosnakertrans Kota Jogja Mendorong Perusahaan Bikin Koperasi Karyawan
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
- Ada Pembuangan Sampah Ilegal di Gunungkidul, Begini Respons Pemda DIY
- Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
- Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Advertisement