Advertisement
Pola Pikir Penerima PKH Perlu Diubah
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pendamping dalam Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diminta dapat mengarahkan pola pikir masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pendidikan untuk masa depan generasi penerus KPM PKH.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo Eka Pranyata mengungkapkan PKH bukanlah penyalur bantuan tunai melainkan memberi pendampingan dengan mengarahkan pola pikir masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik.
Advertisement
“Diharapkan keluarga penerima manfaat bisa berkembang dan sadar akan pentingnya kesehatan dan pendidikan,” paparnya saat sosialisasi PKH 2019 dalam rangka meningkatkan program penanggulangan kemiskinan yang diselenggarakan di Aula Adikarto Gedung Kaca Kantor Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Rabu (4/2/2019).
Berdasarkan data Dinsos P3A Kulonprogo, jumlah cakupan PKH tahun ini sebanyak 32.811 KPM. Mereka semua mendapat pendampingan dari 105 orang pendamping. Terdapat tiga komponen penting dalam PKH selain pendidikan dan kesehatan yakni untuk lanjut usia dan disabilitas. Dari seluruh komponen ini tidak dapat dilakukan mandiri, melainkan perlu sinergitas dengan instansi terkait lainnya.
Salah satu anggota PKH, Suwarni, mengatakan program ini memang bermanfaat dan memberikan kemudahan untuk keluarganya. Bantuan yang diberikan juga tidak hanya berupa bahan pokok dan uang, tetapi penggarahan dari pendamping PKH untuk mendorong pentingnya pendidikan dan kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Aldika Rasakan Langsung Berbagai Manfaat Program JKN
- Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
- Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
Advertisement
Advertisement