Advertisement
DKP DIY Siapkan Rp2,4 Miliar untuk Pembudidaya Ikan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY tahun ini menyiapkan anggaran hibah untuk kelompok pembudidaya ikan air tawar sekitar Rp2,4 miliar. Anggaran tersebut untuk memacu petani ikan dalam meningkatkan produksi ikan budi daya yang masih sedikit.
Kepala Seksi Pengembangan Usaha Budi Daya Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan DIY, Non Prihatin Budiarti mengatakan angka produksi budi daya ikan air tawar dari lima kabupaten di DIY sebenarnya masih jauh mencukupi kebutuhan ikan DIY. Produksi tahun lalu yang mencapai 91.000 ton, kata dia, masih sekitar 60% dari total kebutuhan ikan DIY.
Advertisement
Dengan begitu 40% lainnya masih didatangkan dari luar DIY, terutama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Tahun lalu produksi ikan budi daya air tawar tercapai 91.000 ton. Tahun ini kami targetkan produksinya bisa mencapai 95.000 ton," kata dia di sela-sela kegiatan bimbingan teknis (bimtek) kepada calon penerima hibah di Dusun Beji, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Senin (11/2/2019).
Karena itulah potensi usaha budi daya ikan air tawar diakuinya masih cukup besar. Hanya memang belum semua petani ikan memahami proses pembudidayaan ikan.
“Tahun ini kami sudah menyiapkan anggaran Rp2,4 miliar untuk 123 kelompok pembudidaya ikan. Masing-masing kelompok akan mendapatkan hibah dengan jumlah yang berbeda,” ucap dia.
Per kelompok, kata dia, bisa mendapatkan antara Rp4 juta hingga Rp23 juta tergantung kapasitas kelompok. Bantuan hibah tersebut diberikan dalam wujud sarana dan prasarana pembudidayaan ikan, seperti kolam, pakan, dan benih ikan. "Terutama komoditas ikan lele, gurame, nilai, mas, ikan hias, dan pembudidayaan mina padi," kata Prihatin.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Aslam Ridlo yang hadir menjadi pembicara dalam bimtek tersebut mengapresiasi upaya DKP DIY dalam meningkatkan produksi ikan budi daya air tawar. Namun dia berharap upaya itu tidak sebatas pemberian bantuan, melainkan ada pendampingan sampai pada proses pemasaran hasil panennya nanti sehingga petani ikan merasa diperhatikan.
Selain itu, ia juga meminta proses pemberian hibah juga perlu dipantau, "Jangan sampai petani gagal mengembangkan budi daya ikannya. Harapannya dengan stimulan itu justeri semakin banyak kelompok pembudidaya ikan baru sehingga dapat meningkatkan produksi ikannya," kata Aslam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
Advertisement
Advertisement