Advertisement
Disdukcapil Coba Wujudkan Sadar Kependudukan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kulonprogo terus mengembangkan perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak baik instansi pemerintahan maupun swasta guna mewujudkan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (Gisa).
Kepala Disdukcapil Kulonprogo Djulistyo mengungkapkan total di 2018 kantornya sudah mengembangkan kerja sama dengan 83 pihak. Rinciannya sebanyak 16 organisasi perangkat daerah (OPD), 45 desa, 21 puskesmas dan satu lembaga swasta dalam pemanfaatan data kependudukan.
Advertisement
Dalam pemanfaatan data kependudukan perlu ada perjanjian kerja sama sebagai bagian dari langkah menuju GISA. “Disdukcapil akan terus mengembangkan perjanjian kerja sama sehingga amanah agar data kependudukan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dapat terealisasi,” ujar Djulistyo, Jumat (15/2/2019).
Kepala Sub Bagian Data dan Informasi Kependudukan Sekretariat Daerah DIY Mudjiyono mengatakan dalam pemanfaatan data kependudukan tidak hanya untuk instansi pemerintah saja. Lembaga nonpemerintah bisa juga memanfaatkannya namun harus sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri).
Pemanfaatan data kependudukan diatur dalam Permendagri No.61/2015 tentang Persyaratan Ruang Lingkup dan Tata Cara Pemberian Hak Akses Serta Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) Data Kependudukan dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).
Mudjiyono mengatakan baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah bisa memanfaatkan data kependudukan salah satunya untuk kajian atau juga digunakan untuk pencocokan data. Namun penggunaan data itu juga harus melalui perjanjian kerja sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
- Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
- Pemda DIY Didorong Implementasikan Pelayanan Publik Berbasis HAM
Advertisement
Advertisement