Advertisement
Ini Kata Dokter yang Menangani Korban Tewas Akibat Miras di Jogja…
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Staff Seksi Rawat Jalan Rumah Sakit Jogja (RS Jogja), Adi Setiawan meminta kepada masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari penyalahgunaan alkohol, terlebih lagi dalam bentuk konsumsi miras (minuman keras) oplosan ). Adi merupakan dokter yang juga menangani langsung dua pasien penenggak miras dari Kampung Jagalan, Kelurahan Purwokinanti yang kemudian meninggal dunia.
Hal itu ia ungkapkan, menyusul adanya warga Purwokinanti, HKS, 46 tahun dan AP, 31 tahun yang ditangani di RS Jogja usai menenggak miras. Lewat pemeriksaan medis dan keterangan dari pendamping pasien, diketahui keduanya mengalami intoksikasi (keracunan) alkohol. Keduanya mengalami gejala asidosis atau kadar asam dalam darah sangat tinggi, begitu juga dengan kadar kalium. Kondisi lain yang ditemui, ketika dimasukkan selang NGT (selang nasogastrik) ke lambung, muncul cairan berwarna hitam yang merupakan karakteristik terjadinya perdarahan lambung.
Advertisement
"Kalau secara pengalaman klinis, karakteristik orang yang mengonsumsi alkohol sampai melewati batas yang bisa ditoleransi tubuh, memang seperti itu. Lewat pemeriksaan medis dan keterangan dari pendamping pasien, kondisi ini tidak mungkin kalau hanya mengonsumsi minuman bersoda atau apa, pasti ada sesuatu," kata dia, Senin (18/3/2019).
Ia menambahkan, gejala yang bisa dilihat secara fisik seperti lebam, tidak terlihat dari tubuh pasien. Namun tenaga medis tidak bisa memutuskan alkohol yang dikonsumsi oleh pasien, telah dicampur zat tertentu atau tidak, begitu pula dengan jenis zat yang dimaksud. Karena membutuhkan pemeriksaan di laboratorium. Adi menyebutkan, meskipun belum mengetahui langsung riwayat penyakit yang pernah diderita oleh keduanya, derajat kecurigaan dari RS bahwa kematian pasien disebabkan konsumsi alkohol, cukup kuat.
"Kalau dari hasil pemeriksaan dokter dan keterangan pendamping pasien, kemungkinan ke arah sumber lain [selain mengonsumsi alkohol], tidak [ada]," kata dia, ketika ditanyai, apakah kematian pasien berhubungan dengan riwayat penyakit yang dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
Advertisement
Advertisement