Advertisement
Jadi Langganan Banjir, SMPN 3 Saptosasri Segera Direlokasi
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul, Badingah, Rabu (20/3/2019) meninjau SMPN 3 Saptosari yang tergenang banjir. Rencananya, kompleks sekolah yang berlokasi di Dusun Ngresik, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari tersebut segera direlokasi ke tempat yang aman. Selama ini sekolah tersebut selalu menjadi langganan banjir saat turun hujan deras dengan intensitas yang lama.
Badingah, mengatakan Pemkab menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan gedung sekolah yang baru. Pembelian tanah dan pembangunan gedung sekolah rencananya menggunakan dana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul. “Kami menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk relokasi. Anggaran ini sebelumnya disiapkan untuk membangun jembatan, tetapi kami alokasikan untuk relokasi sekolah lebih dulu,” ujar Badingah saat meninjau kondisi SMPN 3 Saptosari yang terendam banjir, Rabu.
Advertisement
Badingah menyarankan agar para siswa tetap bersekolah. Untuk sementara proses belajar mengajar bisa dilakukan di tempat lain. Namun demikian, hingga saat ini belum ada tempat yang dapat digunakan para murid untuk belajar.
Camat Saptosari, Jarot Hadiatmojo, menuturkan luas tanah yang disiapkan untuk relokasi SMPN 3 Saptosari kurang lebih 3.000 meter persegi. Dia menyatakan pembangunan gedung sekolah harus selesai tahun ini. “Kami targetkan pada September 2019 sudah bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Dalam waktu dekat pembangunan gedung sekolah segera dimulai,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
- Pilkada 2024, Heroe Poerwadi Hingga Singgih Raharjo Ambil Formulir Pendaftaran Calon Walikota di Partai Golkar
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
Advertisement
Advertisement