Advertisement

Warga di Perbukitan Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 22 Maret 2019 - 08:57 WIB
Sunartono
Warga di Perbukitan Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Seorang warga menonton jebolnya tanggul Sungai Serang di Dusun Bendungan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kulonprogo, Senin (1832020). / Harian JogjaJalu Rahman Dewantara.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--BPBD DIY sudah berkoordinasi dengan seluruh Kepala Pelaksana BPBD di DIY terkait dampak yang bisa ditimbulkan dari Siklon Tropis Veronica. Peristiwa Minggu (17/3/2019) kemarin diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

"Lewat jaringan yang ada, seluruh kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Ini belajar dari dampak dari Siklon Tropis Savannah," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantara, Kamis (21/3/2019).

Advertisement

Dia mengapresiasi respon kewaspadaan masyarakat ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. Warga baik di wilayah Gunungkidul maupun Kulonprogo saat itu, juga mengindahkan peringatan EWS (early warning system) yang saat itu berbunyi sehingga bisa menyelamatkan diri dari bencana. "Saat itu EWS berfungsi seperti di Wonolelo dan Selopamioro. Di tengah hujan warga mengevaluasi secara mandiri karena dinilai membahayakan. Sekarang EWS kami periksa kembali apakah ada kerusakan, kalau rusak diperbaiki," katanya.

Dikarenakan dampak dari Siklon Veronica hampir sama dengan Siklon Savannah, dia berharap agar masyarakat khususnya di wilayah perbukitan untuk tetap waspada. Sebab wilayah perbukitan masuk dalam kawasan rawan longsor. Mulai Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo (Kulonprogo) hingga Gedangsari, Semin dan sebagainya (Gunungkidul). "Ini kawasan yang memang kami petakan rawan longsor," katanya.

Menurutnya, dampak siklon Savannah kemarin belum ditemukan titik potensi rawan longsor baru. Meski demikian, Biwara berharap masyarakat di kawasan perbukitan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Kasus longsor di Imogiri, katanya, memang masuk dalam kawasan rawan longsor. Titik-titik potensi longsor tersebut harus menjadi warning baru bagi masyarakat. Bisa jadi ada longsor susulan.

"Masyarakat yang menganggap di sana aman, bisa jadi kondisi lingkungannya sudah mengalami perubahan. Jadi tetap harus waspada. Termasuk yang di sekitar longsor Imogiri, harus waspada," katanya.

Terpisah, Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Jogja Djoko Budiono menjelaskan hingga kini siklon tropis Veronica masih terlihat di samudera Hindia. Selain potensi hujan, angin kencang, banjir dan tanah longsor, hal lain yang perlu diwaspadai adalah kenaikan gelombang laut. "Hal lain yang perlu diwaspadai akibat TV Veronica ini adalah tinggi gelombang di perariran Selatan Jawa yang cukup tinggi bisa berkisar 2.5 meter hingga empat meter," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement