Advertisement
Rutan Wates Akan Direlokasi di Dekat NYIA
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Rencana relokasi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Wates, Kulonprogo yang terdampak penataan kawasan Alun-alun Wates, harus memperhatikan beragam aspek mulai dari luas lahan, lokasi strategis, serta ketersediaan sumber air bersih. Pemkab Kulonprogo mengusulkan relokasi tak jauh dari lokasi New Yogyakarta International Airport (NYIA) karena rutan tersebut direncanakan terintegrasi dengan Kantor Imigrasi.
Kepala Rutan Kelas IIB Wates, Deny Fajariyanto mengatakan saat ini Rutan Wates memiliki luas 3.200 meter persegi dengan jumlah penghuni per 15 Maret 2019 sebanyak 85 orang. Jumlah tersebut sejatinya melebihi kapasitas isi hunian yang hanya diperuntukkan bagi 55 warga binaan.
Advertisement
Dengan kondisi tersebut, Deny menilai luas rutan belum ideal dan perlu ditambah. Menurutnya minimal luas sebuah rutan 40.000 meter persegi. Maka dari itu dia berharap saat relokasi nanti, pihak berwenang bisa mempertimbangkan penambahan luas lahan. "Afdolnya 40.000 meter persegi, jadi kalau nanti direlokasi kami harapkan bisa sesuai itu," ujarnya, Kamis (28/3/2019).
Selain itu, Deny mengharap, lahan relokasi berada di tempat yang strategis. Tidak terlalu jauh dengan pusat kota, karena rutan harusnya dekat dengan kantor instansi penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Hal Ini guna menjamin keamanan.
Lokasi rutan baru juga diharapkan memiliki ketersediaan sumber air yang cukup. Ini diperlukan untuk menunjang keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) bagi warga binaan. Dikhawatirkan jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, bakal menimbulkan ketidaknyamanan.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan dalam penentuan lokasi baru untuk Rutan Kelas IIB Wates, pihaknya telah bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM. Nantinya lahan yang akan digunakan akan terintegrasi dengan pelayanan Imigrasi penunjang NYIA.
"Ini sekaligus terintegrasi dengan tanah imigrasi. Saya harapkan tidak jauh dari airport. Paling jauh ya 10 kilometer, paling tidak di perbatasan antara Wates dan Temon," kata Hasto.
Hasto menambahkan, untuk luasan lahan kemungkinan akan mencapai dua hektar sesuai permintaan KemenkumHam. Dari luasan tersebut, kantor imigrasi akan memakai jatah 2.000 meter persegi. "Ini nanti diusulkan bersama usulan embarkasi haji kepada pak gubernur," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Cegah DBD, Warga Bisa Dapatkan Abate Gratis di Puskesmas dan Kader Posyandu
- Sapa Penggemar, NCT Dream Bahagia Gelar Konser Stadion Perdana di Jakarta
- Antisipasi Kecelakaan, Tim Gabungan Razia Kelaikan Angkutan Umum di Semarang
- 14 Orang Masih Hilang, Pencarian Korban Banjir Bandang Sumbar Dilanjutkan
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement