Advertisement
Gali Tanah Buat Kolam, Warga Temukan Batuan Diduga Candi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Puluhan batuan lepas yang diduga dari bangunan candi kembali ditemukan berserakan di kolam warga di Dusun Duwet, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan.
Sartono, 62, warga Dusun Duwet, mengatakan menemukan batuan yang diduga dari bangunan candi tersebut saat sedang menggali tanah untuk membuat kolam ikan.
Advertisement
“Sebenarnya sudah sejak dahulu beberapa kali ditemukan, karena setiap kali saya menggali, pasti menemukan batu-batu besar seperti itu,” kata dia, Selasa (2/4/2019).
Ia menduga, masih banyak batuan disekitar area kolam yang ia gali, untuk saat ini, kata dia, batuan-batuan yang ditemukan tersebut hanya dibiarkan di dasar dan pinggir kolam.
“Dulu mau saya jadikan pondasi kolam, namun karena peninggalan sejarah dan tidak boleh, maka hanya dibiarkan disitu saja,” ujar dia.
Disinggung mengenai kemungkinan untuk dilakukan ekskavasi, ia merasa keberatan, karena hampir seluruh areal tersebut telah menjadi kolam ikan. “Biaya pembuatannya juga sudah terlanjur banyak, lagian belum tentu ada candi dibawahnya,” ujar dia.
Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY Muhammad Taufik menduga ada candi di lokasi penemuan batuan di Dusun Duwet tersebut.
“Kemungkinan ada candi. Biasanya candi-candi itu dibangun di dekat sumber air, Jadi kan kami indikasi bahwa di situ ada mata air, dekat sumber air lah. Kalau tidak dekat dengan sungai ya mata air," lanjut Taufik.
Sebelumnya, kata dia, BPCB juga pernah mengamankan sebuah Yoni dari sekitar lokasi tersebut. Dan informasi dari warga setempat, juga sering menemukan bebatuan serupa ketika menggali tanah.
"Ditemukan batu-batu lepasnya. Kami juga pernah melakukan penyelamatan di situ, dulu Yoni-nya. Jika betul di lokasi itu pernah berdiri candi, ukurannya tak jauh beda dengan Candi Kalasan atau Candi Kedulan. Dengan perkiraan pembangunan pada abad 7-8 Masehi, kemungkinan [candi] Hindu," jelasnya.
Meski ada indikasi awal di lokasi itu ada candi, namun BPCB belum berencana melakukan penggalian. "Pelestarian itu ada merekam data atau dipugar. Lihat di situ sudah dibikin kolam warga, kami sudah mendokumentasi semua temuannya, terus sudah merekam titik koordinatnya. Kemarin kami suruh timbun saja," kata Taufik.
Ia menjelaskan, salah satu upaya pelestarian itu memang ditimbun kembali. “Karena kalau dibawa ke tempat penampungan [benda cagar budaya, itu keluar dari konteksnya. Kalau keluar nanti tidak bisa diceritakan, tidak ada runtutannya,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- JNE Content Competition 2024 Berhadiah Ratusan Juta Rupiah Digelar, Yuk Daftar!
- Diantar Seratusan Kader PDIP, Her Suprabu Daftar Bakal Cawali Solo 2024
- Dorong Sertifikasi Usaha Mikro, KemenkopUKM Memperkuat Sinergi Lintas Sektor
- Rakor Puspom TNI-Polri Bahas Pemakaian Pelat Dinas hingga Bentrok Antar-Anggota
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement