Advertisement

Puluhan Lansia Ikut Wisuda Khatam Alquran

Jalu Rahman Dewantara
Kamis, 04 April 2019 - 17:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Puluhan Lansia Ikut Wisuda Khatam Alquran Salah satu lansia peserta wisuda Khatam Al-Qur'an di Masjid At-Taubat, Wates pada Rabu (3/4/2019). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Sekelompok ibu-ibu yang mayoritas berusia lanjut yang bermukim di RW 03, eks Dusun Terbah, Kelurahan Wates, Kecamatan Wates benar-benar membuktikan ungkapan menuntut ilmu tak kenal usia. Sebab, meski tak lagi muda, semangat mereka untuk belajar dan membaca Alquran masih tinggi.

Bahkan baru-baru ini para perempuan yang sebagian besar telah memiliki cucu tersebut bisa mengkhatamkan Alquran. Tergabung dalam Kelompok Pengajian Ngudi Saras Lestari, lansia pengkhatam Alquran ini kemudian menjalani wisuda untuk pertama kalinya di Masjid At-Taubat, Wates pada Rabu (3/4/2019).

Advertisement

"Kelompok ini sudah tiga tahun berdiri. Tapi baru kali ini dilaksanakan wisuda. Karena memang proses belajarnya lama," ujar Ketua Kelompok Pengajian Ngudi Saras Lestari, Anik Hudijati, Rabu.

Peserta yang mengikuti wisuda tersebut sebanyak 88 orang. Dengan tentang usia 31 hingga 80 tahun. Seperti halnya wisuda pada umumnya, mereka mengenakan jubah komplit dengan topi toga. Para peserta juga diberi sertifikat sebagai tanda telah lulus mengkhatamkan Al-Qur'an.

Dalam acara ini juga dilaksanakan penyerahan penghargaan untuk dua orang lansia. Satu orang lansia berusia 80 tahun menerima penghargaan wisudawati tertua, sedangkan satu orang lainnya menerima penghargaan sebagai peserta terbaik selama proses belajar.

Anik mengatakan sebelum diwisuda, para peserta harus tamat tahapan belajar membaca Alquran mulai dari Iqra' jilid I. Kemudian di sesi akhir diuji oleh guru mengaji. Jika berhasil baru boleh mengikuti upacara kelulusan tersebut.

Salah seorang peserta wisuda Mujiyem, 63, mengaku bahagia karena akhirnya dinyatakan lulus. Di samping itu ia merasa lebih tentram ketika bisa membaca Al Quran. Sebelumnya, saat masih muda, pensiunan guru ini tak begitu fokus membaca kitab suci umat muslim tersebut. Alasannya karena kesibukan.

"Alhamdulillah sekarang jadi bisa membaca Alquran, ini juga berkat dibimbing guru ngaji enam kali seminggu, tiga kali di masjid dan sisanya di rumah," ujarnya.

Salah seorang pembimbing, Rusmini, mengatakan menjadi guru ngaji bagi para lansia susah-susah gampang. Berbeda dengan yang masih muda, ingatan lansia cenderung lebih rendah. Sehingga kesulitan menghafal tanda baca Alquran.

Rata-rata lanjutnya setiap lansia membutuhkan waktu sekitar tiga bulan hingga empat bulan untuk bisa lancar membaca Alquran. "Lamanya itu tergantung juga dari waktu belajar sehari berapa kali. Kalau makin sering pasti makin cepat," kata dia.

Meski begitu hal itu bukan menjadi beban baginya. Sebab para lansia ini memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Secara tak langsung hal itu turut menjadi penyemangatnya dalam mengajar. "Saya malah semangat, sejak dulu saya memang sudah mengajar mengaji anak-anak. Terus saya berpikir, kenapa tidak sekalian lansia, ternyata semuanya bisa," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka

News
| Selasa, 30 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement