Advertisement
Target Adipura Meleset, Pengelolaan TPAS Wukirsari Jadi Penghambat
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menargetkan meraih Adipura di 2018. Sayangnya target itu tak bisa dicapai. Salah satu faktor melesetnya target dikarenakan pengelolaan TPAS Wukirsari, Desa Baleharjo, Wonosari, yang dinilai belum optimal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Agus Priyanto, mengakui kegagalan meraih Adipura pada 2018 karena pengelolaan TPAS Wukirsari. Menurut dia kegagalan ini menjadi catatan penting sehingga tidak terulang kembali di 2019. “Nilainya tinggal sedikit lagi, tapi karena kendala pengelolaan TPAS, maka target tak bisa tercapai,” katanya kepada wartawan, Rabu (23/4/2019).
Advertisement
Agus menjelaskan pengelolaan TPAS Wukirsari sudah menerapkan teknologi sanitary landfill. Bahkan melalui metode ini, sampah dapat diolah menjadi biogas dan hasilnya sudah dimanfaatkan oleh warga sekitar. Hanya, kata Agus, saat penilaian di 2018 tim penilai menganggap pengelolaan belum maksimal karena saat kunjungan lapangan tim penilai menemukan sampah belum ditimbun dengan tanah. “Idealnya beberapa hari sekali ditimbun dengan tanah sehingga tidak menimbulkan bau. Masalahnya, saat penilaian tim menemukan sampah dalam keadaan terbuka dan tidak ditimbun sehingga berpengaruh terhadap penilaian dalam Adipura,” kata mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini.
Dengan adanya catatan ini Agus berjanji segera memperbaiki pengelolaan sampah di TPAS Wukirsari sehingga target meraih Adipura dapat diraih. Guna mempermudah pencapaian dalam target, selain mengoptimalkan pengelolaan TPAS, DLH juga menggalakkan program jaringan pengelolaan sampah mandiri dan memperbanyak bank sampah di Gunungkidul. “Kami terus berupaya karena target Adipura merupakan capaian yang harus diraih. Jadi, untuk mewujudkan ini butuh partisipasi dan peran dari semua pihak,” katanya.
Anggota DPRD Gunungkidul, Anton Supriyadi, menilai target meraih Adipura harus diimbangi dengan program kerja nyata serta butuh partisipasi dari semua pihak. Selain masalah pengelolaan sampah, dia juga menyoroti tentang kebersihan sungai, salah satunya Sungai Besole yang mengalir di tengah Kota Wonosari. “Kebersihan lingkungan dan sungai sangat penting karena masuk indikator penilaian dalam Adipura,” katanya.
Dia berharap Pemkab lebih serius dalam upaya kebersihan lingkungan karena manfaat tidak hanya untuk meraih Adipura, tapi untuk kesehatan masyarakat. “Dengan lingkungan yang bersih maka kesehatan bisa lebih terjamin,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
Advertisement
Advertisement