Advertisement

Masih Perlukah Angkutan Umum untuk Warga Gunungkidul?

Rahmat Jiwandono
Kamis, 25 April 2019 - 12:17 WIB
Nina Atmasari
 Masih Perlukah Angkutan Umum untuk Warga Gunungkidul? Lalu lintas di ruas jalan utama Gunungkidul. - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Sebanyak 40 angkutan kota (angkot) di Kabupaten Gunungkidul sudah tidak lagi beroperasi. Tidak beroperasinya angkot sudah terjadi selama sembilan tahun terakhir.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan dan Terminal, Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul, Ikrar Subarno, mengatakan penyebabnya tidak beroperasi angkot karena tidak ada penumpang yang mau naik angkot sebagai moda transportasi. "Orang sekarang sudah punya kendaraan pribadi," ujarnya, Rabu (24/4/2019) .

Advertisement

Dia tidak menampik jika munculnya layanan transportasi berbasis teknologi semakin membuat nasib angkot tersingkirkan. Pihaknya pernah berdiskusi dengan pemilik angkot untuk menentukan jalur mana yang masih ada penumpangnya. "Hal itu juga tidak berhasil dilakukan," imbuhnya.

Dishub Gunungkidul ingin melakukan survei tentang masih perlukah angkot di Kabupaten Gunungkidul namun terkendala anggaran. Anggaran yang dibutuhkan untuk survei sebesar Rp250 juta.

Sementara itu, salah seorang sopir angkot, Wanto, menyatakan jumlah penumpang yang dapat ia angkut tiap harinya tidak menentu. "Kadang ada satu atau dua orang yang naik, tapi sekarang lebih sering sepinya," kata Wanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement