Advertisement
Redam Ancaman Tsunami, 2.000 Pohon Cemara Udang & Pule Ditanam di Selatan Bandara Internasional Yogyakarta
Advertisement
Harianjogja.com, KULONOPROGO—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanam 2.000 pohon cemara udang dan pule di selatan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Kamis (2/5/2019). Ribuan pohon ini akan berfungsi sebagai sabuk hijau dalam mitigasi potensi bencana tsunami.
Kepala BNPB, Letjend Doni Monardo, mengatakan penanaman pohon yang sekaligus sebagai sabuk hijau bandara merupakan hal penting. Sebab, di laut selatan Pulau Jawa terdapat sesar atau patahan yang cukup aktif. Jika patahan itu mengalami pergerakan yang cukup besar, bukan tidak mungkin akan menimbulkan bencana tsunami.
Advertisement
“Diharapkan dengan adanya penanaman ini, area selatan Jawa khususnya di sekitar YIA bisa terlindungi, paling tidak jika terjadi tsunami dapat meminimalkan kerusakan dan korban,” kata Doni setelah proses penanaman pohon di selatan YIA.
Pohon-pohon yang ditanam kali ini belum akan efektif membendung terjangan tsunami, karena masih kecil. Idealnya pohon akan efektif jika sudah berumur lebih dari lima tahun. “Paling tidak lima sampai 10 tahun nanti bisa efektif, jika kurang dari itu belum terlihat hasilnya, maka dari itu kami harap pohon-pohon ini bisa dirawat dan dijaga masyarakat.”
Selain cemara udang dan pule, BNPB juga akan membantu menyiapkan jenis pohon lain yang cocok untuk menjadi sabuk hijau, seperti beringin, mahoni, ketapang, waru, dan sukun. Jenis pohon-pohon tersebut dinilai ampuh membendung tsunami karena memiliki batang yang kuat dan tinggi.
Penanaman pohon untuk mitigasi bencana di selatan YIA juga dihadiri Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo. Hasto mengatakan pemerintah siap membantu PT Angkasa Pura I sebagai pengelola YIA soal mitigasi bencana.
Pembentukan sabuk hijau masih terganjal dengan keberadan puluhan tambak udang di selatan bandara. Hasto telah menyampaikan kepada pengelola tambak untuk mensterilkan kawasan itu karena berkaitan dengan mitigasi bencana.
Dia juga berencana berunding dengan para petambak untuk pindah. Caranya lewat pendekatan persuasif.
Setelah proses tersebut, Pemkab Kulonprogo bakal meratakan seluruh tambak udang di selatan YIA. Namun proses ini masih menunggu komitmen antara Pemkab, Paku Alam selaku pemilik lahan dan pihak AP1. “MoU sebenarnya sudah ada tinggal ditandatangani saja, nanti prosenya bertahap, saya harap awal 2020 seiring operasional penuh YIA, sabuk hijau sudah selesai dibikin,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ivar Jenner Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Irak, Tiket Olimpiade di Depan Mata
- Demo May Day Ricuh hingga Mahasiswa Luka-luka, Ini Kata Kapolrestabes Semarang
- Justin Hubner Kapten, Kelly Sroyer Starter, Sananta di Bangku Cadangan
- Laga Masih 1 Jam Lagi, Stadion Abdullah bin Khalifah Disesaki Suporter Garuda
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Cara Memesan Tiket KA Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal KA Bandara YIA Jogja dari Stasiun Tugu, Kamis 2 Mei 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Kamis 2 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan Jogja
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja, Kamis 2 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo
- Jadwal KA Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 2 Mei 2024
Advertisement
Advertisement