Advertisement
Kurangi Sampah, Acara Buka Bersama Diimbau Pakai Piring
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Bulan Ramadan di Jogja diramaikan dengan banyaknya kegiatan menjelang buka puasa, mulai dari pasar sore hingga berbagi takjil di masjid-masjid. Banyaknya kegiatan berbuka di luar rumah ini otomatis juga berdampak pada banyaknya sampah kemaasan makanan yang dihasilkan.
Kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Suyana, mewanti-wanti kepada masyarakat utnuk mengurangi produksi sampah. Pengurangan sampah sampai dengan tahun 2025, ia targetkan bisa mencapai sebesar 30%.
Imbauan ini semakin digencarkan setelah aksi penutupan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Piyungan oleh warga sekitar pada Maret lalu, karena tidak ada penanganan dari pemerintah terkait sampah yang semakin membludak dan mengganggu aktivitas warga.
Untuk itu ia berharap masyarakat dapat mengurangi produksi sampah, salah satunya dengan mengganti wadah makanan dan minuman. Wadah makanan yang biasanya menggunakan box, diganti dengan piring jika memungkinkan. Wadah minum yang biasanya pakai gelas atau botol plastik, diganti dengan gelas atau tumbler.
"Nggak perlu usaha berdarah-darah, cukup dengan mengganti kebiasaan pakai box jadi pakai piring," katanya kepada Harianjogja.com melalui telepon, Selasa, (14/5/2019).
Meski demikian, ia belum bisa memperkirakan pertambahan volume sampah selama Ramadan. Katanya, ia mendapat laporan volume sampah sebulan sekali. “Nanti kalau sudah selesai puasanya baru bisa diketahui,” katanya.
Di Jogja, hampir semua masjid besar memiliki kegiatan buka bersama setiap hari selama Ramadan. Salah satu masjid yang telah menggunakan piring dalam menyajikan buka adalah Masjid Jogokaryan. Setiap harinya masjid ini menyediakan sekitar 2.500 porsi untuk buka bersama.
Ketua Takmir Jogokaryan, mengatakan masjidnya memilih menggunakan piring daripada boks agar para jamaah bisa menikmati sajuan buka di masjid saat itu juga. Ia khawatir jika menggunakan boks, banyak jamaah yang akan membawa makanannya pulang.
Kata dia, ini juga merupakan amanah dari para donatur. “Mereka pengen para jamaah bisa berbuka di masjid, bukannya di bawa pulang,” katanya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement