Advertisement
CACAR MONYET: Dinkes Sleman Belum Siapkan Obat Khusus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menyikapi ancaman virus cacar monyet atau monkeypox, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengaku masih berkoordinasi dengan Dinkes DIY serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Sejauh ini, Dinkes Sleman belum menyediakan obat khusus untuk penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan sejauh ini terkait dengan upaya antisipasi yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Sleman terhadap ancaman cacar monyet masih sesuai standar pencegahan penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari binatang ke manusia). "Dinkes Kabupaten Sleman masih berkoordinasi dengan Dinkes DIY dan KKP," kata dia kepada Harian Jogja, Kamis (16/5/2019).
Advertisement
Meski begitu, Dinkes Kabupaten Sleman, kata Joko, juga segera mengupayakan untuk menerbitkan edaran ke semua fasilitas kesehatan yang ada. "Baik puskesmas maupun rumah sakit untuk meningkatkan kesiapsiagaan dini," kata Joko.
Untuk sementara, Dinkes Sleman baru menyiapkan obat obatan yang standar untuk penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu antivirus dan obat penurun panas. "Obat tersebut tersedia di puskesmas. Kalau obat yang khusus untuk cacar monyet belum ada," kata Joko.
Sekadar diketahui, cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan virus yang ditularkan melalui binatang. Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar smallpox).
Cacar monyet kali pertama ditemukan di Denmark, pada 1958 di Denmark. Saat itu ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan monkeypox.
Adapun kasus pada manusia kali pertama ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Kemudian pada 2003 Amerika Serikat melaporkan kasus yang memiliki riwayat kontak dengan binatang peliharaan eksotis (prairie dog) yang terinfeksi oleh tikus dari Afrika yang masuk ke Amerika.
Selanjutnya, pada 2017 muncul kejadian luar biasa monkeypox di Nigeria. Tak hanya itu, pada 2018 Inggris dan Israel juga melaporkan adanya kasus monkeypox. Terbaru, laporan adanya monkeypox muncul dari Singapura, tepatnya pada Mei lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
Advertisement
Advertisement