Advertisement
BPBD Salurkan Bantuan Air di Girisubo dan Paliyan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat hingga saat ini ada dua kecamatan yang mengajukan permintaan bantuan air bersih yakni Kecamatan Girisubo dan Paliyan. Saat ini kedua wilayah tersebut sudah mendapatkan bantuan air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan memasuki musim kemarau krisis air sudah terjadi di Kecamatan Girisubo dan Paliyan. Hal ini terlihat dari permohonan resmi dropping air yang masuk ke Kantor BPBD Gunungkidul.
Advertisement
Menurut dia, setelah ada permohonan tim dropping air langsung menyalurkan bantuan ke dua wilayah yang mengalami kekeringan. “Bantuan sudah kami kirim sebelum Lebaran, tepatnya empat hari sebelum perayaan Idulfitri,” katanya kepada wartawan, Minggu (9/6/2019).
Edy menjelaskan hingga saat ini jumlah wilayah yang meminta bantuan air bersih masih belum banyak. Meski demikian, seperti pengalaman di tahun-tahun sebelumnya pada saat mendekati puncak musim kemarau jumlah permintaan diprediksi terus bertambah. “Kami memiliki banyak wilayah kecamatan yang menjadi langganan krisisi air. Selain Girisubo, ada juga Tepus, Rongkop, Panggang, Purwosari, Patuk hingga wilayah Semin,” katanya.
Menurut dia, untuk bantuan air bersih tahun ini BPBD Gunungkidul mengalokasikan anggaran sekitar Rp500 juta. Adapun armada yang diterjunkan untuk penyaluran sebanyak tujuh unit truk tangki pengangkut air. “Kami siapkan tujuh unit truk tangki, tapi yang beroperasi penuh hanya enam karena satu unit dijadikan cadangan,” katanya.
Edy menambahkan bantuan air bersih tidak hanya dilakukan oleh BPBD karena tim dari kecamtan juga melakukan hal yang sama. Selain itu pihak swasta juga banyak berpartisipasi dalam memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat. “Koordinasi pasti ada. Hal ini dilakukan agar bantuan tidak tumpang tindih sehingga ada pemerataan di masyarakat yang mengalami krisis air,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Camat Girisubo, Arif Yahya. Menurut dia jajarannya berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul terkait dengan penyaluran bantuan air bersih. “Sudah dikomunikasikan dan hasilnya BPBD menangani krisis air yang melanda di Desa Nglindur, Karangawen, Jepitu dan Balong. Sedangkan empat desa lainnya yakni Songbanyu, Pucung, Tileng dan Jerukwudel ditangani tim dari kecamatan,” kata Arif.
Dia menjelaskan Kecamatan Girisubo merupakan salah satu wilayah yang menjadi langganan krisis air saat kemarau. Hal ini tak lepas dari minimnya sumber air di wilayah pesisir ini sehingga warga banyak memaanfaatkan sisa air hujan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Warga banyak memiliki bak penampungan air hujan, tapi cadangan yang dimiliki tidak banyak sehingga sering beli dari pedagang air swasta atau menunggu bantuan dari pemerintah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Berangkat dari Palur, Sabtu 4 Mei 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Sabtu 4 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
- Tarif dan Jadwal Keberangkatan Bus Damri Jogja-Bandara YIA, Sabtu 4 Mei 2024
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
Advertisement
Advertisement