Advertisement
Salurkan Bantuan Air Bersih, Swasta Harus Koordinasi dengan BPBD
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul membuka kesempatan pihak ketiga untuk memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun demikian, agar bantuan tidak tumpang tindih harus ada koordinasi dalam upaya penyaluran.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan sama seperti pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, bantuan air bersih tidak hanya dilakukan Pemkab melalui BPBD atau pemerintah kecamatan. Dalam pelaksanaannya, banyak pihak swasta yang ikut berpartisipasi dalam upaya penyaluran.
Advertisement
Dia mengakui BPBD memberikan kesempatan kepada pihak swasta yang ingin ikut memberikan bantuan. Meski demikian, Edy meminta agar bantuan dikomunikasikan sehingga ada pemerataan dan tidak fokus di titik tertentu. “sampai saat ini belum ada yang membantu, tapi saya yakin pasti akan ada. Yang jelas, jangan jalan sendiri-sendiri. Agar efektif harus dikomunikasikan dengan BPBD sebelum bantuan disalurkan,” tuturnya, Selasa (18/6/2019).
Menurut Edy, pengalaman di tahun lalu sudah banyak pihak swasta yang menyerahkan data laporan terkait dengan penyaluran bantuan. Diharapkan pihak swasta tetap konsisten berkoordinasi sehingga penyaluran tetap bisa merata. “Kalau tidak ada komunikasi maka penyaluran bisa tumpang tindih. Kalau terjadi seperti ini maka tidak efektif karena di satu titik bisa kelebihan, tapi di titik lain kekurangan,” katanya.
Data sementara dari BPBD Gunungkidul, hingga saat ini kekeringan telah melanda di 10 kecamatan. Adapun wilayah yang sudah mengajukan bantuan ke BPBD meliputi Kecamatan Girisubo, Rongkop, Tepus, Purwosari, Ngawen, Ponjong, Patuk, Paliyan, Semin dan Semanu. Total wilayah yang mengalami krisis mencakup 248 dusun, 50 desa dan 21.519 kepala keluarga. “Jika dirinci jumlah warga terdampak mencapai 76.514 jiwa yang tersebar di sepuluh kecamatan,” kata Edy.
Humas Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY, Nasrudin, menyatakan jajarannya menyiapkan program penyaluran air bersih kepada masyarakat Gunungkidul. Menurut dia, penyaluran sudah menjadi agenda rutin yang diselenggarakan di setiap tahunnya. “Kami akan bantu. Bantuan ada yang diberikan dalam bentuk air bersih, tapi ada juga yang diwujudkan dengan pembuatan sumur bor,” kata Nasrudin.
Nasrudin menyatakan jajarannya siap berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul terkait dengan penyaluran bantuan. “Kami siap karena dengan koordinasi maka bantuan bisa tepat sasaran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 33 Petahana Bertahan di DPRD Klaten, Paling Senior Memasuki Periode Ketujuh
- Kasus Duel Tukang Angon Bebek di Klaten, Warga Demo Minta Tersangka Dibebaskan
- KPSP Setia Kawan Pasuruan Meraih Miliaran Rupiah dari Hasil Memerah Susu Sapi
- Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri
Berita Pilihan
Advertisement
Gobel Minta Jepang Ajari Smart Farming kepada Petani Muda Indonesia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
- Jadwal KRL Solo-Jogja dari Stasiun Balapan Solo, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement