Advertisement
Kemarau, Petani di Sleman Mulai Tanam Tembakau
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Memasuki musim kemarau, sejumlah petani di Sleman mulai menanam tembakau. Tembakau merupakan salah satu alternatif untuk ditanam, karena tidak banyak membutuhkan air.
Salah satu petani tembakau di Dusun Plataran, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Wawan, mengatakan, biasanya ia sudah mulai menanam tembakau pada akhir Mei atau awal Juni, namun, pada tahun ini, ia mulai menanam tembakau pada akhir Juni.
Advertisement
“Karena kemarin sedang sibuk berpuasa dan juga Lebaran, jadi baru mulai menanam beberapa hari lalu,”kata dia, Minggu (23/6/2019).
Ia menanam tembakau di lahan dengan luas empat hektare. Satu hektare, kata dia, biasanya bisa menghasilkan enam sampai sembilan kuintal kering. “70-80 hari itu daun sudah bisa dipetik,” ujar dia.
Menurut dia, gangguan cuaca merupakan salah satu kendala yang dihadapi para petani tembakau.
“Apalagi saat pengeringan hari pertama, mendung saja itu sangat berpengaruh kepada kualitas tembakaunya, kalau hama tidak terlalu menjadi kendala, karena bisa dikendalikan,” ujar dia.
Di Kalasan, kata dia, petani yang menanam tembakau mengalami penurunan jumlah dari tahun ke tahun.
“Biasanya karena hasil panen jelek, sehingga banyak petani yang memilih menanam jenis tanaman lain, selain itu karena harganya rendah, sebagai contoh, yang Grade A harganya itu sekitar Rp15.000-Rp20.000 perkilonya,” ucap dia.
Kepala Bidang Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Edi Sri Harmanto mengatakan tahun ini luas lahan tembakau di Kabupaaten Sleman berkisar 477 hektare. Tersebar di Kecamatan Tempel, Seyegan, Ngaglik, Ngemplak dan Kalasan.
“Petani tembakau itu spesifik, jadi kalau tidak berpengalaman, mereka tidak berani. Untuk mengembangkan ke petani yang lain itu tidak mudah kalau untuk tembakau,” ucap Edi.
Biasanya, petani mulai menanam tembakau pada Mei hingga akhir Juni. Menanam tembakau, kata dia, sangat dipengaruhi oleh musim.
“Sleman kualitas tembakaunya itu cukup bagus, karena biasanya di pasok ke perusahaan-perusaahan rokok,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Setuju Tidak Boleh Ada Orang Toxic di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- Cegah Demam Berdarah, Dinkes Jogja Minta Warga Ganti Bak Mandi dengan Ember
- Calon PPK Kota Jogja untuk Pilkada 2024 Dijadwalkan Tes CAT Besok
- Pemda DIY Akan Buka 2.944 Formasi CPNS dan PPPK di 2024, Ini Rinciannya
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
Advertisement
Advertisement