Advertisement
Gelombang Laut Selatan Masih Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-- Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo mengantisipasi masih tingginya gelombang di Laut Selatan Jawa. Di setiap titik personil disiapkan dan memberikan himbauan pada masyarakat.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko mengatakan pihaknya masih menyiagakan bantuan pengamanan di sekitaran pantai Kulonprogo.
Advertisement
"Kondisi gelombang masih tinggi. Personil masih kami siagakan di tempat keramaian," ujar Aris, pada Rabu (26/6/2019).
Pihaknya bekerja sama dengan Polsek Temon juga masih memasang garis polisi di beberapa titik sebagai larangan mandi di pantai.
Aris mengatakan melalui media sosial pihaknya memberikan informasi tingginya gelombang pada masyarakat pesisir. "Orang warung dan nelayan kami berikan rilis apabila gelombang tinggi. Di titik keramaian pada pengunjung pantai juga kami berikan himbauan untuk sementara tidak mendekati bibir pantai," jelas Aris.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima Aris, pada pagi hari, Kamis (26/6/2019) tinggi gelombang di pesisir Kulonprogo bahkan bisa mencapai 3,5 sampai 5 meter dengan pergerakan dari arah Barat Daya menuju Timur Laut. Menurut Aris, tinggi gelombang sebelumnya hanya 2 sampai 3,5 meter saja.
Ia mengatakan, tingginya gelombang tersebut bisa membahayakan masyarakat sekitar pesisir juga pengunjung pantai. Dari libur lebaran lalu sampai saat ini, total sudah ada sembilan orang yang terseret ombak di Kulonprogo karena tingginya gelombang.
Bahkan tingginya gelombang tersebut juga membuat rumah warga, kolam renang wisata, sebuah warung dan tempat penangkaran penyu di Pantai Trisik rusak karena tersapu ombak.
Pada Sabtu (22/6/2019) lalu, salah satu korban tersapu ombak dari Pantai Baru, Bantul bernama Freya Fajtina Dwi ditemukan di Pantai Tritis oleh SRI Wilayah V Kulonprogo. Namun, satu korban lagi belum juga bisa ditemukan sampai saat ini. Selama pencarian pihak SRI Wilayah V Kulonprogo melakukan penyisiran di wilayah pesisir Kulonprogo namun tidak juga membuahkan hasil. "Rencananya pencarian akan ditutup Rabu ini [26/6/2019]," ungkap Aris.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto mengatakan tingginya gelombang juga membuat tim gabungan kesulitan dalam mencari satu korban lagi atas nama Ferry Anto Dwi Saputro yang sampai saat ini belum ditemukan.
"Pencarian kami lakukan mengarah ke arah Barat dari lokasi terseretnya korban. Kami tidak bisa dilakukan pencarian dengan jalur laut karena ombak tinggi dan angin kencang selama proses pencarian," ujar Pipit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
- Jadwal Donor dan Stok Darah di Jogja, Selasa 7 Mei 2024
Advertisement
Advertisement