Advertisement
Kekeringan di Gunungkidul Meluas, 127.977 Jiwa Kekurangan Air Bersih
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mendata warga terdampak kekeringan terus meluas. Total hingga saat ini ada 127.977 jiwa yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan jajarannya terus mendata jumlah warga terdampak kekeringan. “Jumlah warga terus bertambah karena data di awal hanya mencapai puluhan ribu jiwa, tapi sekarang mencapai ratusan ribu jiwa,” kata Edy kepada wartawan, Rabu (10/7/2019).
Advertisement
Dia menjelaskan, dari 18 kecamatan di Gunungkidul ada 14 kecamatan yang terdampak kekeringan. Empat wilayah yang terbebas dari krisis air bersih yakni Kecamatan Wonosari, Karangmojo, Playen dan Saptosari.
Menurut Edy, dari 14 kecamatan, wilayah Kecamatan Girisubo, Tepus, Rongkop dan Paliyan menjadi kecamatan yang mengalami kekeringan terparah. Sebagai contoh, katanya, di Kecamatan Girisubo ada 21.718 jiwa yang terdampak kekeringan, Paliyan sebanyak 16.978 jiwa, Tepus sebanyak 12.441 jiwa dan Rongkop sebanyak 9.922 jiwa. “Kami terus mendata karena diprediksi puncak musim kemarau terjadi di Agustus mendatang,” katanya.
Disinggung mengenai penyaluran bantuan air bersih, Edy mengaku terus memberikan bantuan. Total hingga saat ini BPBD gunungkidul sudah memakai anggaran dropping sebanyak Rp90 juta. “Tahun ini kami alokasikan dana sebesar Rp530 juta untuk dropping. Permintaan bantuan langsung kami penuhi asalkan ada permintaan resmi dari desa,” kata mantan Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemkab Gunungkidul ini.
Dikatakan Edy, untuk penyaluran air bersih BPBD tidak sendirian. Selain pemerintah kecamatan, dropping air juga dilakukan sejumlah lembaga swasta. “Harapan kami sebelum bantuan disalurkan ada koordinasi dengan BPBD agar bantuan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran,” katanya.
Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo, mengatakan jajarannya ikut berpartisipasi dalam upaya penyaluran air bersih. Sejak awal Juli PMI telah menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di Kecamatan Gedangsari. “Setelah Gedangsari, penyaluran kami fokuskan di wilayah Kecamatan Paliyan,” kata Iswandoyo.
Disinggung mengenai target penyaluran, dia mengaku tidak mematok target. Meski demikian, setiap hari ada lima truk tangki air yang disalurkan. “Kami perkirakan hingga akhir Juli ada 125 tangki air yang disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
- Jadwal Donor dan Stok Darah di Jogja, Selasa 7 Mei 2024
- Alasan Manajemen PSIM Percayakan Seto Sebagai Pelatih Kepala Laskar Mataram
- Dua Pekerja Bangunan di Jogja Tertimpa Cor Beton, Satu Tewas
- Cegah Pelanggaran Hukum Orang Asing, Ditjen Imigrasi Perkuat Fungsi Intelijen
Advertisement
Advertisement