Advertisement

Nasib Ribuan Lulusan SD Dipertanyakan

Jalu Rahman Dewantara
Sabtu, 13 Juli 2019 - 08:07 WIB
Galih Eko Kurniawan
Nasib Ribuan Lulusan SD Dipertanyakan Ilustrasi. - SOLOPOS/Ratna Puspita Dewi

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sedikitnya 1.800 siswa lulusan sekolah dasar negeri (SDN) di Kulonprogo belum terlacak nasibnya karena tidak lolos maupun tidak ikut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Pertama 2019.

Alhasil, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah dasar untuk mendata apakah siswa lulusan SD 2019 sudah meneruskan studi ke jenjang berikutnya.

“Kepsek sudah ditugaskan untuk mendata setelah itu dilaporkan ke kami [Disdikpora]. Kalau ada yang belum sekolah akan dicari tahu penyebabnya apa, kemudian akan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain untuk memecahkan permasalahan ini,” kata Kepala Disdikpora Kulonprogo, Sumarsana, Jumat (12/7/2019).

Dia menerangkan teknis yang dilakukan para kepala sekolah adalah dengan mencari informasi soal nasib anak didik mereka selepas lulus tahun ini. Perangkat desa juga akan dilibatkan dalam kegiatan ini, guna membantu kebenaran informasi tersebut. Ditargetkan pada akhir bulan ini semua data sudah terkumpul dan hasilnya sudah diketahui.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara Disdikpora Kulonprogo, ada sejumlah kemungkinan yang menjadi penyebab calon siswa (casis) tidak melanjutkan sekolah ke SMP atau MTs negeri di Kulonprogo. Ada yang karena perpindahan penduduk ke daerah lain, faktor ekonomi sampai orang tua casis yang sejak awal ingin anaknya masuk ke sekolah swasta.

Sumarsana mengatakan untuk faktor ekonomi nanti dikoordinasikan dengan instansi lain seperti Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo. Jika memungkinkan bakal ada bantuan dana yang diberikan kepada siswa yang bersangkutan agar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SMP/MTs.

Untuk faktor perpindahan penduduk dan minat orang tua memasukkan anaknya ke swasta, itu tak bisa dibendung. Sebab sudah berkaitan dengan ranah pribadi. “Ini baru analisa sementara. Untuk penyebab pastinya ditunggu sampai hasil keluar,” kata Sumarsana.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement