Advertisement
UMY Terjunkan 1.950 Mahasiswa KKN ke Berbagai Daerah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3M UMY) menerjunkan 1.950 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) regular ke 11 kabupaten di Jawa Tengah dan DIY seperti Pemalang, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Magelang, Purworejo, Kebumen, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul dan Sleman.
Ketua LP3M UMY Gatot Supangat mengatakan KKN UMY merupakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pemberdayaan yang dilaksanakan mahasiswa dan dibimbing dosen pembimbing lapang ke lokasi desa mitra dan calon desa mitra KKN UMY.
Advertisement
“Jadi KKN merupakan tempat bagi mahasiswa untuk belajar di masyarakat, tempat mahasiswa melihat dan merasakan kondisi riil masyarakat. “Harapan besar kami, ketika mahasiswa lulus mempunyai peran di masyarakat sebagai wujud peningkatan empati mahasiswa terhadap masyarakat sebagai pengejawantahan surat Al-Ma’un,” kata Gatot, Kamis (18/7/2019).
Pegiat Social Movement Indonesia Eko Prasetyo yang hadir dalam acara pelepasan mengatakan mahasiswa harus saling gotong royong agar pekerjaan lebih mudah dan kelompok terasa lebih harmonis.
“KKN tidak hanya masalah memperdayakan masyarakat. Untuk bisa membantu masyarakat, kelompok harus mempunyai keharmonisan dulu, caranya dengan saling membantu dan gotong royong di setiap program kerja [proker] yang sudah dirancang,” kata Eko.
Dikatakan Eko, jika gotong royong sudah terbangun selanjutnya baru memperdayakan masyarakat. “Sejatinya KKN adalah tempat untuk belajar kerja sama dengan melihat kondisi masyarakat secara langsung. Mahasiswa juga harus menyelesaikan masalah apa yang mereka alami. Intinya kerja sama,” lanjut Eko.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto menyampaikan selain KKN reguler, UMY juga menerjunkan mahasiswa KKN 3T ke daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal. Seperti ke Kalimantan Utara, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Saya berharap mahasiswa KKN mampu menjadi fasilitator masyarakat maupun komunitas yang akan membantu masyarakat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Sebaiknya program-program yang dilaksanakan tidak muluk-muluk, tetapi mengena dan betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
Advertisement
Advertisement