Advertisement
UMKM DIY Didorong untuk Ekspor
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Sektor UMKM berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi di Indonesia. Produk UMKM di masa mendatang diperkirakan akan melengkapi komponen ekspor dan investasi.
"Produk UMKM ke depan dianggap mampu memacu ekonomi sehingga akan melengkapi komponen ekspor dan investasi. Ini untuk memacu pertumbuhan ekonomi," kata Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam pembukaan Creative SME Festival (ICSF) 2019, di halaman Dinas Koperasi UMKM DIY, Sabtu (3/8/2019).
Advertisement
Gebyar UMKM yang digelar mulai 3 hingga 6 Agustus 2019 itu diikuti puluhan pelaku UMKM. Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai aktivitas yang merupakan kolaborasi antar-stakeholder UMKM, di antaranya seminar Nasional UMKM Kuat Bangsa Berdaulat, Expo Produk Kreatif dan Siap Ekspor, Festival Oleh-oleh Nusantara, Bursa Platform UMKM, Pasar Kopi Nusantara, Kelas Peningkatan Kapasitas Pelaku dan Pendamping UMKM, Panggung Hiburan hingga aneka lomba.
Pembentukan ekosistem yang substainable, kata Paku Alam, dapat dirilis melalui gotong royong antar-stakeholder dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini, katanya, pemerintah sedang mengembangkan proses pembangunan berkelanjutan dengan konsep pentahelix.
"Konsep ini adalah strategi pembangunan dengan pondasi kerjasama yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha dan masyarakat. Strategi ini akan memperkuat UMKM," jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian bangsa Indonesia memang tidak bisa dibantah. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi UMKM, sebanyak 98,7% usaha di Indonesia sektor ini mampu menyerap sekitar 89,17% tenaga kerja. "Meskipun perannya besar namun kontribusi UMKM sepertinya masih kecil khususnya untuk meningkatkan investasi dan ekspor," katanya.
Siwi mengatakan jika ada 10% UMKM yang naik kelas menjadi UKM dengan kegiatan ekspor, maka pertumbuhan ekonomi bisa terus tumbuh hingga 7%. Penyelenggaraan Gebyar UKM Creative SME Festival 2019 diharapkan mampu melahirkan pelaku UMKM yang berkarakter dan berdaya saing.
"Kegiatan ini salah satu upaya untuk menciptakan dan mendukung UMKM yang berdaya saing. Oleh karenanya, dibutuhkan kerjasama multi-stakeholder untuk mendorong terciptanya ekosistem UMKM kreatif dan berdaya saing global," katanya.
Selain itu, Siwi juga mendorong pelaku UMKM untuk mengurus perlindungan HaKI terkait produk-produk yang dihasilkan. Selain untuk melindungi pelaku UMKM, kepemilikan HaKI tidak hanya untuk melindungi produk yang dihasilkan tetapi juga untuk menjaga produk yang dipasarkan.
"Cuma sampai saat ini baru sedikit pelaku UMKM yang mengajukan pengurusan HaKI. Padahal sangat urgent. Jangan sampai produk mereka nanti diklaim oleh orang lain," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Nanti Malam, Pemkab Bantul Gelar Nobar Timnas Vs Irak di Lapangan Paseban
- Termasuk Perbaiki Jalan, TMMD Karangdukuh Klaten Mei Ini Dianggarkan Rp655 Juta
- Bank Dunia: Adaptasi Teknologi dan Inovasi pada Industri di Indonesia Rendah
- Kronologi OPM Bakar Sekolah dan Serang Kantor Polsek di Intan Jaya Papua
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement