Advertisement

Berton-ton Limbah Medis Belum Tertangani

Uli Febriarni
Jum'at, 16 Agustus 2019 - 07:17 WIB
Sunartono
Berton-ton Limbah Medis Belum Tertangani Ilustrasi petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Wates, Adolfina, menunjukkan jeriken berisi limbah medis cair yang ada di salah satu ruangan di Puskemas Wates, Kecamatan Wates, Rabu (27/2/2019).-Harian Jogja - Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Sebanyak 70 ton limbah medis per harinya belum teratasi dengan baik.

Direktur Kesling, Ditjen Kesmas, Kemenkes RI, Imran Agus Nurali mengungkapkan, di Indonesia ada sekitar 290 ton/hari limbah medis. Namun, baru 220 ton-230 ton yang bisa dikelola dengan baik.

Advertisement

"Baru ada 10 pengelola limbah medis milik swasta dengan kapasitas pengolahan 170 ton perhari. Sedangkan dari total 2.820 rumah sakit dan 9.884 Puskemas, baru ada sekitar 87 rumah sakit yang memiliki incinerator berizin dengan kapasitas pengolahan 60 ton per hari," kata dia, dalam temu media di Joglo Alumni FKKMK UGM, Kamis (15/8/2019).

Limbah medis dinilai lebih berbahaya dibandingkan dengan limbah rumah tangga. Ketika limbah ini dibuang secara sembarangan, tidak sesuai dengan standar, maka dapat mencemari lingkungan. Selain itu, apabila limbah ini terpapar seseorang, maka bisa menimbulkan dampak akut. Misalnya saja, ketika limbah medis jarum suntik bekas pakai, masih ada sisa darah. Kemudian terinjak kaki orang sehat. Darah yang bisa menjadi lokasi berkembangbiak bakteri, bisa menyebabkan penyakit. Jangka panjang terburuk, menyebabkan kanker.

"Kami mendorong Pemerintah Daerah untuk turut berpartisipasi untuk memfasilitasi lokasi dan pengelola limbah medis, sehingga ada pengolahan limbah berbasis provinsi, kabupaten/kota," kata dia.

Semakin dekat jarak tempuh tempat pengolahan limbah medis dari rumah sakit atau puskesmas, maka dampak dari bahaya limbah medis akan sedikit terkurangi.

Ia menambahkan, Provinsi DIY diharapkan provinsi yang memiliki pengolahan limbah medis berbasis wilayah. Informasi yang muncul, Pemda DIY berencana membangun pengolahan limbah medis pada 2021, di sekitar Piyungan.

Sekjen PERSI Pusat, Lia Gardenia Partakusuma menjelaskan, ada 78 rumah sakit dan 121 Puskemas di DIY, yang diperkirakan memproduksi timbulan limbah medis sebesar 4.008 kg/hari. Potensi bahaya limbah tersebut perlu dikelola, agar tidak merusak lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 12 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement