Advertisement
Anak Motor Antik Diberi Pemahaman tentang Tertib Berkendara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pameran sepeda motor antik menjadi cara Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta merayakan hari jadinya yang ke-32.
Tak hanya sukses menampilkan ribuan sepeda motor antik, melalui acara Djogjantiqueday yang digelar di Halaman Parkir Stadion Mandala Krida, Jumat-Sabtu (23-24/8/2019) tersebut, MAC Yogyakarta juga mengedukasi pegiat sepeda motor antik untuk tertib berlalu lintas dan menghindari aksi kekerasan jalanan.
Advertisement
Ketua Panitia, Ardi Sinchan, mengatakan Djogjantiqueday merupakan event kelima yang digelar MAC Yogyakarta sebagai bentuk peringatan hari jadi mereka. Melalui kegiatan itu, komunitasnya berharap bisa membaurkan pecinta motor antik dengan masyarakat umum.
Puluhan stan aksesoris, pakaian, dan sparepart motor antik menyambut pengunjung saat memasuki area pameran. Di sisi utara venue berjejer beberapa mobil keluaran sekitar 1960. Sementara di sisi selatan berjejer puluhan sepeda motor antik pabrikan Eropa dan Amerika.
Ardi mengatakan selama ini masyarakat kerap berstigma bahwa pengendara motor antik adalah “koboi” jalanan. “Padahal sebenarnya tidak ada perbedaan dengan masyarakat pada umumnya, hanya mereka menaiki motor antik. Makanya acara kami gratiskan, kami rayakan bersama masyarakat yang bukan penggemar sepeda motor,” kata dia, Sabtu.
Tak hanya itu, melalui kegiatan yang bertemakan Vintage Paradise tersebut, komunitasnya juga mengajak anak muda Jogja untuk menerapkan safety riding serta menghindari aksi kekerasan jalanan yang merugikan orang lain.
Selama dua hari gelaran, Djogjantiqueday menghadirkan sejumlah pemusik yang telah akrab di telinga anak muda maupun tua, seperti Festvlst, Sirkus Barock, Feelgood, Sri Redjeki, Tiger Paw, dan Apolo 10.
Dia menjelaskan MAC Yogyakarta saat ini memiliki anggota resmi sebanyak 480 orang dan anggota kultural sekitar 200 orang. Sejumlah kegiatan komunitas ini di antaranya adalah touring ke lokasi wisata sebagai salah satu bentuk promosi pariwisata. Selain itu, komunitasnya juga kerap menggelar bakti sosial. “Di usia yang ke-32 tahun ini, kami berharap MAC bisa migunani bagi orang lain di luar komunitas,” ucap dia.
Kabid Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata DIY, Wardoyo, mengatakan jika di-setting dengan matang, kegiatan seperti Djogjantiqueday bisa jadi daya tarik sekaligus menjadi ruang yang memberikan pemahaman kepada masyarakat yang ingin mengenal lebih dekat soal sepeda motor yang pernah berjaya di masa lalu.
“Acara ini bisa menambah khazanah event yang ada di DIY yang segmentasinya pada sepeda motor antik. Kalau dikemas dalam bentuk yang menarik, tentu ini akan menambah kekuatan kepariwisataan di DIY. Buktinya, banyak juga peserta datang dari luar DIY,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement