Advertisement
Perbaiki Atap Pendopo Parasamya yang Ambrol, Segini Anggaran yang Disiapkan Pemkab Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mulai memperbaiki atap Pendopo Parasamya I yang ambrol pada 14 Agustus lalu. Proses perbaikan sementara memerlukan anggaran sekitar Rp190 juta yang diambilkan dari dana tidak terduga.
“Sementara baru perbaikan darurat saja karena kalau tidak gerak cepat diperbaiki nanti bisa tambah parah, apalagi menghadapi musim hujan,” kata Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Bantul, Bambang Guritno, di kompleks Parasamya, Bantul, Senin (26/8/2019).
Advertisement
Proses pengerjaannya juga langsung melalui penunjukan alias tanpa lelang. Perbaikan hanya atap bagian atas.
Tidak hanya atap bagian yang ambrol yang diperbaiki, namun sekeliling atap bagian atas dan bagian tengah dibongkar dan diganti dengan atap baru. Sementara atap utama pendopo masih dibiarkan.
Bambang mengatakan atap bagian bawah juga tidak menutup kemungkinan untuk diperbaiki, namun perbaikan dimungkinkan dilakukan pada tahun depan melalui APBD murni karena tahun ini tidak ada pos anggarannya. “Prioritasnya atap bagian atas dulu, bagian bawah nanti,” ujar Bambang.
Berdasarkan hasil kajian tim, kata dia, rangka atap bagian bawah masih cukup kokoh.
Dari pantauan Harianjogja.com, Senin, terlihat semua atap pendopo bagian atas sudah gerowong. Para pekerja menurunkan semua genting dan rangka kayu, kemudian menggantinya dengan rangka dari baja ringan. Gentingnya juga diganti dengan genteng yang lebih ringan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Bobot Arifiaidin mengatakan anggaran yang digunakan dalam perbaikan sementara Pendopo Parasamya sekitar Rp190 juta yang diambil dari pos Dana Tidak Terduga Bantul. Proses pengerjaannya juga bukan melalui DPUPKP melainkan langsung Bagian Umum Sekretarat Daerah Bantul.
Bobot mengatakan atap Pendopo Parasamya I yang dibangun pada 1995 ambrol diduga karena kerangka atap keropos. Selain karena usia sudah lama, atap itu aus karena menjadi sarang kelelawar.
Banyak kotoran dan air kencing kelelawar yang menyebabkan kayu penyangga atap dan reng cepat lapuk. “Kotoran kelelawar mempercepat kerangka atap cepat aus,” kata Bobot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
Advertisement
Advertisement