Advertisement
Babat Pohon Demi Ambisi Mempercantik Jalan, Pemkab Bantul Dikritik Walhi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Wahana Lingkungam Hidup Indonesia (Walhi) DIY menilai penataan Jalan Bantul sebagai kelanjutan dari penataan JalaN Jenderal Sudirman Bantul tidak penting dilakukan, terlebih sampai menghilangkan semua pohon di area tersebut.
Bahkan proses penataan jalan tersebut dianggap bertolak belakang dengan perlindungan dan pengelolaan hidup serta mitigasi perubahan iklim. "Pemkab Bantul tidak belajar dari proses penataan jalan sebelumnya, yang dampaknya perubahan suhu yang signifikan di jalan tersebut," kata Direktur Walhi DIY Halik Sandera, saat dihubungi Kamis (12/9/2019).
Advertisement
Halik mengatakan desain Jalan Bantul dan Jalan Sudirman sebelumnya sudah bagus karena memisahkan jalur lambat dan jalur cepat, dimana jalur lambat sering digunakan untuk kendaraan nonbermotor. Dengan adanya pemisah tersebut pejalan kaki di trotoar juga merasa nyaman.
Namun saat ini dari empat lajur di jalur tersebut ditata dan dijadikan dua lajur. Tidak ada pemisah jalur lambat dan jalur cepat seperti yang sudah dilakukan di Jalan Sudirman 2017 lalu. Menurut Halik Jalan Sudirman yang sudah selesai ditata dampak negatifnya cukup signifikan, karena hawa tambah panas.
Dampak tersebut setidaknya dikeluhkan masyarakat, "Pohon yang berfungsi memproduksi oksigen dan menyerap karbon hilang karena ambisi mengubah atau menata jalan yang sudah baik," ujar Halik.
Proses penanaman pohon kembali di bagian pembatas jalan diakui Halik juga butuh waktu untuk pertumbuhan tajuknya. Lebih dari itu, Halik menyoroti aspek keselamatan pejalan kaki dan pengendara nonbermotor karena tidak ada lagi jalur lambat.
Saat ini Pemkab Bantul tengah membersihkan semua pohon di Jalan Bantul sepanjang sekitar 570 meter dari Simpang Klodran sampai gapura batas masuk Bantul. Ada sekitar 151 pohon berbagai jenis yang dihilangkan di area tersebut. Sepanjang jalur tersebut akan dibongkar dan dijadikan dua lajur seperti Jalan Sudirman.
Proses pembangunan jalan akan dimulai pada 15 September ini hingga Desember mendatang dengan total anggaran sekitar Rp6 miliar. Proses pembangunan jalan dan peningkatan aspal tersebut dilakukan melalui Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sebab Jalan Bantul masuk jalan nasional.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Ari Budi Nugroho, sebelumnya mengatakan penebangan pohon di Jalan Bantul sudah sesuai aturan atau tidak sembarangan. Pihaknya berencana menanam kembali pohon baru di area sepanjang jalan dari gapura masuk Bantul sampai Simpang Klodran dengan pohon yang sama, namun tidak di kedua sisi melainkan di bagian tengah atau pembatas jalan seperti yang sudaj dilakukan di Jalan Jendral Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
Advertisement
Advertisement