Advertisement
Tombak Kyai Wijoyo Mukti Dijamas
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja kembali menggelar Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti tahun ini di Halaman Balai Kota Jogja, Kamis (19/9/2019). Dalam ritual yang digelar setiap bulan Sura itu, tombak Kyai Wijoyo Mukti yang merupakan amanah dari Sri Sultan HB X dimandikan dan diarak keliling Balai Kota Jogja.
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya nguri-uri kabudayan jawi. "Dulu oleh Ngarsa Dalem, Pemkot diberikan pusaka ini. Karena perlu dijaga dan dirawat, maka setiap tahun kami melakukan jamasan," kata dia kepada wartawan seusai ritual Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti di halaman Balai Kota Jogja, Kamis.
Advertisement
Dia menjelaskan ritual tersebut dilakukan pada Kamis Pahing Bulan Sura. Pasalnya pada Kamis Pahing, para aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Jogja sedang mengenakan pakaian adat Jawa. Adapun Bulan Sura dipilih, menurut dia karena menurut budaya Jawa, Sura merupakan Tahun Baru sehingga waktu yang tepat untuk membersihkan segala hal.
Sebagai catatan, pusaka Kyai Wijoyo Mukti berwujud tombak sepanjang tiga meter. Nama Wijoyo Mukti, kata Heroe, bermakna sebuah harapan agar Pemkot Jogja bisa menjaga seluruh perangkat untuk bekerja dengan baik demi kesejahteraan warga Jogja. "Ini semacam surat perintah [dari Sri Sultan HB X], tetapi bentuknya berupa pusaka," ujarnya.
Tombak Kyai Wijoyo Mukti dibuat pada 1921, pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Pusaka tersebut sebelumnya di simpan di Bangsal Pracimasono. Tombak tersebut baru diserahkan kepada Pemkot Jogja pada HUT ke-53 Pemkot Jogja, tepatnya pada 7 Juni 2000.
Prosesi Jamasan dimulai dengan dikeluarkannya Tombak Kyai WIjoyo Mukti dari Kantor Wali Kota Jogja. Setelah dikirab mengitari Balai Kota Jogja, barulah tombak itu dibersihkan. Pembersihan dilakukan melalui beberapa tahapan dengan beragam bahan, mulai dari air sumur, air jeruk, dan arsenik untuk melapisi bilah. “Terakhir, diminyaki dan ditutup kembali,” kata Heroe.
Anggota Paguyuban Pecinta Tosan Aji Pametri wiji, Victor, mengatakan selain Tombak Kyai Wijoyo Mukti, jamasan kali ini juga dilakukan pada 50 pusaka lain milik ASN Pemkot Jogja. Beberapa pusaka yang dijamas, kata dia, terdiri dari tombak, keris dan pedang.
Perawatan pada pusaka, kata dia, cukup sederhana, yakni dilakukan jamasan setahun sekali. Di luar itu, pusaka sebatas perlu diminyaki secara rutin. "Lebih baik jamasan dilakukan oleh pemilik pusaka itu sendiri. Namun kalau tidak bisa, boleh dijamasi oleh yang sudah biasa [menjamas]," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Kota Jogja Dorong Pemkot Rampungkan TPS 3R Sesuai Target
- Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CASN Tahun Ini
- Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran, Ormas Rejo Semut Ireng Gelar Grebeg Tumpeng
- Berikut Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji DIY, Kloter 47 Berangkat 24 Mei
- Bawaslu Antisipasi Kerawanan Tahapan Pilkada Kota Jogja 2024
Advertisement
Advertisement