Advertisement
Sri Purnomo Keluarkan Instruksi Berantas DBD
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Bupati Sleman Sri Purnomo, menerbitkan Instruksi Nomor 440/1824 tentang Gerakan Pemberantasan Demam Berdarah (DBD) Dengue di wilayah Kabupaten Sleman. Instruksi tersebut ditujukan untuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah hingga Kepala Desa se-Kabupaten Sleman.
Ada beberapa poin dalam Instruksi tertanggal 15 Juli tersebut, di antaranya, Melaksanakan Upaya Penanggulangan Penyakit DBD di Kantor/Wilayah kerja dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Meningkatkan Gerakan PSN melalui kegiatan penyuluhan intensif kepada masyarakat, meningkatkan pemantauan jentik berkala sehingga dapat dicapai angka bebas jentik.
Advertisement
Melaksanakan upaya optimalisasi pengendalian DBD melalui langkah aksi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, menyampaikan laporan kegiatan PSN, serta jumlah kasus DBD per-desa setiap bulannya, dan mengaktifkan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD dan Kelompok Kerja (Pokja) DBD tingkat Desa.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaeni mengatakan sejak dikeluarkannya instruksi tersebut, pihaknya melakukan sosialisasi dan monitoring dari Kecamatan hingga Desa.
Menurut dia, dikeluarkannya instruksi tersebut adalah salah satu upaya untuk mengantisipasi agar tidak ada ledakan kasus DBD di Sleman.
“Apalagi menjelang musim hujan, diperkirakan kasus akan meningkat, jadi sudah diantisipasi salah satunya dengan instruksi ini supaya nanti kasus tidak meledak,” kata Novita kepada Harianjogja.com, Kamis (19/9/2019).
Ia menjelaskan, hingga pertengahan September ini, sudah ada 645 kasus DBD di Sleman, dari jumlah tersebut, ada satu kasus dengan penderita yang meninggal dunia.
“Ini total kasus, jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya memang ada peningkatan. Ini terjadi tidak hanya di Sleman sebenarnya, hampir di semua wilayah,” ucap dia.
Ia mengatakan, pihaknya bersama Tim Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD Sleman rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah Sleman.
“Kami dahulukan PSN. Kalau fogging dilakukan jika ada pengembangan kasus di suatu wilayah. Kalau sejak Januari lalu, memang sudah beberapa kali dilakukan fogging,” kata dia.
Kepala Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Reno Candra Sangaji mengatakan dengan kegiatan PSN yang dilakukan bersama kader kesehatan, kader jumantik, dan pihak-pihak lainnya, mampu menekan angka kasus DBD di wilayah Condongcatur.
“Kalau Depok ini kan termasuk yang endemik, jadi kami intensifkan PSN agar tidak terjadi lonjakan kasus, apalagi di akhir tahun yang biasanya terjadi lonjakan kasus,” kata Reno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jalan-jalan Keliling Destinasi Wisata, Cek Jalur Trans Jogja!
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 24 April 2024: PPDB Kelas Olahraga hingga Hasil Arsenal vs Chelsea Skor 5-0
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
Advertisement
Advertisement