Advertisement
GSM Dinilai Sukses Berikan Dampak Positif Perilaku Siswa
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Penerapan program gerakan sekolah menyenangkan (GSM) di SMPN 2 Sleman dinilai berhasil memberikan dampak positif. Selain menumbuhkan rasa senang kepada anak-anak untuk belajar di sekolah, namun praktek perundungan dan pemerasan di lingkungan sekolah juga bisa ditekan.
Kepala SMPN 2 Sleman Ahmad Nutriamo, mengatakan penerapan GSM membuat anak anak semangat untuk mengikuti kegiatan yang ada di sekolah. "Adanya penghargaan bikin anak anak lebih semangat. Sekarang punishment tidak ada, perundungan juga hilang, tidak ada lagi kakak kelas nakali adik kelasnya, praktik ngompasi [pemalakan] juga sudah tidak ada, awal dulu satu dua masih ada," ujar Ahmad, Rabu (9/10/2019).
Advertisement
Berdasarkan laporan dari guru Bimbingan dan Konseling (BK) di SMPN 2 Sleman, beberapa bulan terakhir ini tidak ada laporan mengenai kenakalan siswa. "Saya tanya ada problem gak di kelas kepada guru BK, ternyata tidak ada, anak anak juga lebih betah berada di sekolah," ujar dia.
Berawal dari workshop 2018, SMPN 2 Sleman sudah mencoba untuk menerapkan program GSM. "Ini sudah bulan ke-10 ikut kegiatan gerakan sekolah menyenangkan, dari workshop ini setelah kami masuk dan kami bahu membahu untuk menerapkan program GSM dan penataan ekosistem GSM di sekolah," ujar dia.
Sekolah juga menggandeng beberapa pihak dalam pengembangan program GSM di SMPN 2 Sleman termasuk dengan empat pilar yang terdiri dari, orang tua, guru, kepala sekolah, dan komite sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Sri Wantini, mengatakan program GSM merupakan bentuk strategi mewujudkan pendidikan berkualitas di Kabupaten Sleman. "Ini memang saya angkat sebagai proyek perubahan dengan judul Akselerasi GSM Sebagai Strategi Mewujudkan Pendidikan Berkualitas di Kabupaten Sleman," kata dia.
Tak hanya itu, upaya untuk mengintegrasikan GSM dengan kurikulum sekolah juga direspons serius oleh Disdik kabupaten Sleman dengan disusunnya peraturan bupati (perbup). Namun, hingga saat ini perbup memang belum diketok. "Masih dalam proses penyusunan," ujar Sri Wantini.
Sri Wantini menilai GSM cocok untuk diimplementasikan di kurikulum sekolah yang ada di kabupaten Sleman. "Saya melihat, mencermati, merasakan, GSM ini dalam pelaksanaannya bisa mengintegrasikan berbagai kebijakan pendidikan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
Advertisement
Advertisement