Advertisement
Warga Antusias Ikuti Pawai Kebudayaan di Matrijeron
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gelaran Parade Budaya Kecamatan Mantrijeron untuk memeriahkan Festival Jogja Kota berlangsung meriah, Sabtu (12/10/2019). Pawai kebudayaan tersebut diadakan sebagai bentuk keikutsertaan masyarakat dalam memeriahkan HUT ke-263 Kota Jogja.
Dari pantauan Harian Jogja, warga dari berbagai kelurahan di Mantrijeron sangat antusias mengikuti pawai. Meski terik panas sore itu masih menyengat, ribuan warga menyemut menyaksikan pawai tersebut.
Advertisement
Beragam potensi potensi seni, budaya, dan kuliner ikut dipamerkan. Berbagai macam kreativitas peserta yang tidak kalah unik ikut dipertontonkan. Salah satunya arak-arakan patung harimau yang diiringi tarian dan musik khas tak luput dari perhatian warga. Ada juga pasukan bregada, kelompok jatilan, tari edan-edanan, dan komunitas pesepeda serta kelompok jenaka Koorkoplak.
Camat Mantrijeron Subarjilan yang membuka parade kebudayaan tersebut mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk mencurahkan rasa syukur atas HUT ke-263 Kota Jogja. Tak hanya gelar UMKM yang dibuka pada Jumat (11/10/2019), warga juga antusias mengikuti senam massal. "Ini puncak kegiatan Festival Jogja Kota," katanya kepada Harianjogja.com, Sabtu.
Titik awal keberangkatan, kata dia, dimulai dari kantor kecamatan. Peserta kemudian menyusuri Jalan DI Panjaitan, melewati MT Haryono hingga Pojok Beteng Kulon menuju Jalan Bantul, dan kemudian kembali ke titik mula pemberangkatan. "Sebenarnya rute awal melewati Masjid Jogokaryan, tetapi karena ada pengajian kami mengubah ke jalur alternatif," ujarnya.
Setelah pawai selesai, warga juga bisa menikmati pameran UMKM di depan Kantor Kecamatan Mantrijeron. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produk UMKM yang ada di sekitar Mantrijeron.
Dia mengatakan selama pameran UMKM berlangsung, pembeli yang membeli produk dari UMKM mendapatkan kupon. Pembelian Rp10.000 mendapat satu kupon. Ini berlaku kelipatannya. "Pemilik kupon yang beruntung akan mendapatkan doorprize menarik, salah satunya sepeda gunung. Jadi ini diundi. Ini metode, strategi dan inovasi yang kami lakukan," katanya.
Ada banyak potensi UMKM yang ditampilkan, seperti produk kuliner dan kerajinan. Selain itu, ada juga berbagai macam produk batik seperti jumputan, shibori, dan ecoprint. Ada pula kerajinan daur ulang sandal dan botol kemasan. Produk daur ulang ini dijadikan mainan anak dan juga celengan dengan bahan baku sampah. "Untuk kuliner ada yang khas misalnya sirup dari daun kelor, bunga kelang. Ada juga produk kain batik yang khas Mantrijeron," katanya.
Ketua Panitia Festival, Singgih Maryanto mengatakan acara tersebut digelar sejak Jumat hingga Sabtu (12/10). Di hari pertama, festival diisi dengan potensi UMKM.
Adapun pawai budaya diikuti 14 kontingen. Puncak acara diisi dengan pentas seni dan suguhan wayang. "Kami berharap, kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Mantrijeron. Ini juga menjadi media bagi beragam komunitas, para pegiat seni dan kebudayaan hingga pelaku UMKM," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bappenas Sebut Telah Masukkan Program Makan Siang Gratis ke Dalam RKP 2025
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- Cek Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Suhu Udara Mencapai 30 Derajat Celcius
- Top 7 News Harianjogja.com Senin 6 Mei 2024, Lonjakan Kasus DBD di DIY, Usulan CPNS, Jadwal Haji hingga Perkembangan Gunung Merapi
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja dan Bantul Hari Ini, Mulai Pukul 10.00 WIB
Advertisement
Advertisement