Advertisement

Kapasitas Sukarelawan terus Digenjot

Fahmi Ahmad Burhan
Minggu, 20 Oktober 2019 - 14:47 WIB
Arief Junianto
Kapasitas Sukarelawan terus Digenjot Dewan Pembina ACT, Ahyudin (tengah) memberikan sambutan dalam Kuliah Visi Kerelawanan dan re-launching ARI, di Dusun Gondanglegi, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Minggu (20/10/2019).Harian Jogja - Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Akademi Relawan Indonesia (ARI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar kuliah visi kesukarelawanan dan re-launching ARI di Dusun Gondanglegi, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Minggu (20/10/2019).

Kepala ARI, Andri Perdana mengatakan sejak dimulainya pelatihan melalui ARI pertama kalinya di 2018, sampai saat ini sudah digelar total 130 pelatihan sukarelawan. Dari ratusan pelatihan itu, 4.716 orang ikuti pelatihan.

Advertisement

"Pelatihan kesukarelawanan diberikan dalam 23 bentuk, materinya mulai dari kebencanaan, pemberdayaan, pendidikan, media, medis, sampai lingkungan," kata Andri, Minggu.

Dia mengatakan, dalam kuliah visi kesukarelawanan itu peserta diberikan modul pelatihan. Tidak hanya materi, tapi juga praktik. "Sukarelawan kini tidak hanya dibutuhkan jumlahnya yang banyak saja, tapi juga keterampilannya," ucap Andri.

Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan ARI merupakan bagian dari keseriusan bidang kesukarelawanan. "Saking seriusnya, harus ada akademinya. Jadi kami coba elaborasi secara lebih dalam, bagaimana gagasan kesukarelawanan ini tumbuh menjadi visi. Dikonsep secara baik dan diorganisasi secara baik," ujarnya.

Dia menjelaskan sukarelawan bukan pekerjaan yang sepele, enteng, dan biasa-biasa saja. Menurut dia, sukarelawan merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan sifatnya profesional.

Sukaelawan tidak hanya harus siap pada saat bencana alam saja, tapi juga siap setiap saat. "Di luar bencana alam, ada bencana lain yang sifatnya laten, yaitu bencana kemiskinan," kata Ahyudin.

Pada kuliah visi kesukarelawanan, yang ikut serta menjadi peserta pelatihan yaitu dari pimpinan dan pengurus ACT juga MRI masing-masing daerah. Dia berharap ke depan, cakupan pelatihan kesukarelawanan menyasar pada lapisan masyarakat yang lebih luas lagi.

"Harapannya, dari ARI bisa melahirkan sumber daya hebat di bidang kesukarelawanan, juga memberikan andil positif terhadap lingkungan, baik skala mikro, nasional, maupun global," ucap Ahyudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement