Advertisement
Suarakan 7 Tuntutan, Sopir Grab Mogok Makan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan pengemudi Grab yang tergabung dalam Front Independent Driver Online Indonesia menggelar unjuk rasa dan mogok makan di depan Kantor Grab Jogja, Ruko Casa Grande, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman. Ada tujuh hal yang mereka tuntut dari aplikator, salah satunya pembukaan fitur aplikasi bagi Grabcar reguler di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA).
Presiden Front Independent Driver Online Indonesia, Sabar M Sihaloho mengatakan aksi tersebut digelar karena sebelumnya berbagai upaya terlebih dahulu sudah dilakukan. "Kami sudah melakukan beberapa langkah persuasif seperti membuat petisi yang didukung oleh komunitas di Jogja. Kami juga sempat beraudiensi beberapa pekan lalu, tetapi hasilnya deadlock. Tidak ada keputusan riil untuk memenuhi tuntutan kami," ujar dia saat ditemui di sela-sela aksi di depan Kantor Grab Yogyakarta, Selasa (22/10).
Advertisement
Dia mengatakan ada tujuh poin tuntutan yang ditujukan pada aplikator, antara lain penghapusan sistem skema yang dianggap diskriminatif dan tidak transparan dari pihak Grab, pembukaan fitur Grabcar bagi reguler di area bandara, penghapusan pungutan Rp2.000 per trip atau penghilangan potongan 20%. “Selain itu, aplikator harus menuntaskan pemutakhiran data (open suspend driver real individu); transparan dalam aturan putus mitra agar lebih adil; penghapusan potongan tambahan dari koperasi; dan pemerataan order pada sesama mitra,” ucap dia.
Sabar mengatakan penutupan fitur Grabcar reguler di YIA disebut mengacu pada kerja sama dengan bandara. Saat ini yang bisa beroperasi di YIA hanya Grab khusus bandara dan ojek online roda dua yang sudah bekerja sama dengan pengelola bandara.
Menurut dia, hal itu berarti Grab telah menganakemaskan salah satu kelompok driver dan memotong pendapatan driver lain yang seharusnya punya peluang sama dalam mencari nafkah di bandara. "Konsumen tidak diberi kebebasan memilih lagi. Konsumen hanya bisa mengakses fitur Grab Airport dan roda dua. Ini kerja sama yang dipaksakan," ucap dia.
Padahal, menurut Sabar, skema tarif antara Grab Airport dengan Grabcar reguler jomplang. Tari paling murah Grab Airport adalah Rp70.000, sedangkan skema terdekat Grabcar reguler tarifnya Rp27.000.
Selain itu, sejumlah driver pun menuntut penghapusan potongan 20% atau menghilangkan potongan tarif 20% pada tiap transaksi trip. "Dengan dalih ditanggung konsumen, ada potongan lagi sebesar Rp2.000. Tetapi, Grab tidak memberitahukanya pada konsumen sama sekali. Sedangkan di lapangan, justru driver yang dirugikan, karena pada dasarnya hasil kerja keras kami yang diambil," ucap Sabar.
Perwakilan Manajemen Kantor Grab Jogja Yoga mengaku selalu membuka peluang diskusi dari berbagai tuntutan yang dilayangkan pada perusahaan. Namun, manajemen Kantor Grab Yogyakarta sejauh ini tidak bisa memberikan kebijakan dan memenuhi tuntutan para mitra secara langsung. "Kami hanya sebagai penyambung. Ke depannya tuntutannya kami akan sampaikan ke Pusat," ucap Yoga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Rabu 1 Mei 2024, Mekanisme Bansos Jelang Pilkada Bakal Diatur hingga Hasil Semifinal Piala Asia
- Tim Penyidik Kejati DIY Sita Sejumlah Barang Terkait Dugaan Korupsi di PT Taru Martani Jogja
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
Advertisement
Advertisement