Advertisement

BPBD Antisipasi Lahar Hujan Menjelang Musim Penghujan

Fahmi Ahmad Burhan
Kamis, 31 Oktober 2019 - 15:37 WIB
Arief Junianto
BPBD Antisipasi Lahar Hujan Menjelang Musim Penghujan Salah satu EWS yang terpasang di samping Sungai Gendol, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak pada Kamis (31/10/2019). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Meskipun secara umum wilayah DIY belum memasuki musim hujan, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman tetap mengantisipasi jauh-jauh hari potensi munculnya lahar hujan dari hulu sungai di lereng Gunung Merapi.

"Persiapan saat memasuki musim hujan pasti kami lakukan. Salah satunya adanya potensi banjir lahar hujan di lereng Gunung Merapi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan, Kamis (31/10/2019).

Advertisement

Dia mengatakan lahar hujan dari arah hulu sungai di Lereng Merapi memang kecil potensinya untuk berdampak pada permukiman warga. "Tetapi kalau di sungai, sekecil apapun lahar hujan itu, tetap berbahaya apalagi kalau ada manusia yang beraktivitas di sungai," tutur Makwan.

Saat hujan mengguyur dengan intensitas lebat, lahar hujan berpotensi mengalir ke sungai mulai dari Sungai Opak, Gendol, Kuning, Krasak, dan Boyong. Itulah sebabnya, BPBD Sleman menyiapkan early warning system (EWS) yang tersebar di sungai-sungai tersebut.

"EWS kondisinya semuanya ready. EWS yang dipasang untuk pemberitahuan bahaya bagi permukiman yang dekat dengan aliran sungai. Jumlahnya sekitar 20 unit termasuk EWS untuk awan panas," kata Makwan.

Saat ini berdasarkan pantauan BPBD Sleman, hujan sudah mulai mengguyur wilayah Sleman bagian utara atau wilayah lereng Gunung Merapi. Namun, hujan yang mengguyur intensitasnya cukup rendah.

Saat ini kedalaman sungai yang biasa dialiri lahar hujan tergolong masih cukup dalam. Hal tersebut membuat aliran lahar hujan kecil kemungkinan bisa berdampak ke permukiman.

Di beberapa sungai pun ada dam yang cukup besar untuk menahan laju air. "Beronjong juga masih banyak, dan cukup. Ada sekitar 400 bronjong, sebagian sudah dipakai," ungkap Makwan.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Etik Setyaningrum mengatakan saat ini secara umum, wilayah DIY belum memasuki musim hujan. Wilayah DIY masih masuk masa transisi atau pancaroba. "Di masa pancaroba hujan diprediksi berpotensi muncul di beberapa tempat dengan skala lokal dan tidak merata," kata Etik.

Sementara beberapa wilayah yang sudah diguyur hujan walau intensitas kecil salah satunya Sleman bagian utara. "Ketika memasuki musim penghujan, kami imbau masyarakat untuk mempersiapkan diri, seperti membersihkan drainase untuk menghindari banjir, selain itu memangkas cabang-cabang pohon yang sudah tua agar tidak roboh terkena angin," kata Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement